Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Halte BRT Semarang Berpotensi Sebabkan Macet

Kompas.com - 25/12/2008, 22:05 WIB

SEMARANG, KAMIS - Posisi halte bus rapid transit atau BRT yang telah dibangun dinilai berpotensi menyebabkan kemacetan lalu lintas. Hal ini disebabkan tidak adanya jalur khusus untuk menaikkan ataupun menurunkan penumpang.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah Danang Atmodjo di Kota Semarang, Rabu (24/12). "Posisi halte tersebut terlalu mepet dengan jalan raya. Akibatnya ketika bus berhenti, laju kendaraan yang ada di belakangnya akan terhambat," katanya.

Untuk itu, Danang meminta Pemerintah Kota Semarang untuk segera memberikan perhatian terhadap posisi halte tersebut terutama di jalan provinsi dan nasional yang juga menjadi tanggung jawab Dinas Bina Marga Jateng. "Seperti di ruas jalan Semarang-Kendal dan Jalan Majapahit yang dilalui banyak kendaraan," katanya mencontohkan.

Danang menegaskan, pendirian halte BRT semestinya disertai dengan pembangunan jalur khusus yang menjorok menjauhi jalan raya sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas.

Pakar transportasi dari Universitas Katolik Soegijapranata Djoko Setijowarno menilai, posisi halte BRT memang terlalu dekat dengan jalan raya. "Idealnya, dimundurkan tiga meter yang dapat digunakan untuk membangun jalur khusus ke arah halte," ucapnya.

Pembangunan jalur khusus bus itu, lanjut Djoko, disesuaikan dengan ukuran bus sehingga tidak menyulitkan bus untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.

Lemahnya koordinasi

Tidak diperhitungkannya dampak pembangunan halte BRT tersebut terhadap arus lalu lintas, menurut Djoko, menunjukkan lemahnya koordinasi antarinstansi dalam tubuh Pemkot dalam mengerjakan proyek tersebut.

"Pembangunan halte yang sekarang mesti menjadi bahan evaluasi dalam perencanaan pendirian halte di koridor-koridor selanjutnya," kata Djoko.

Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan III Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Semarang M Farchan mengatakan, posisi halte BRT yang dikhawatirkan dapat menghambat arus lalu lintas tersebut akan disiasati dengan pemberian rambu-rambu untuk menghindarkan kemacetan.

Farchan menyayangkan, banyaknya kritikan terhadap proyek BRT sebelum pengoperasian. Padahal, proyek BRT tersebut bertujuan untuk mengurangi pemakaian kendaraan pribadi di Kota Semarang.

"Jika pembangunan halte BRT dianggap akan menyebabkan kemacetan, kenapa parkir liar yang berada di pinggir jalan dan jelas-jelas menghambat arus lalu lintas tersebut didiamkan," kata Farchan menyanggah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com