Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Penularan HIV/AIDS, Yuk Sunat...

Kompas.com - 31/03/2009, 15:23 WIB

Kulup yang basah juga berpotensi membantu penularan berbagai penyakit seksual lain. Dengan disunat, otomatis kulit penis akan terbuka sehingga berisiko rendah terhadap infeksi virus HIV.

Menurut data penelitian dari Halperin dan Bailey sebagaimana dikutip Adi, negara-negara Asia dan Afrika dengan prevalensi populasi laki-laki disunat kurang dari 20 persen mempunyai prevalensi HIV beberapa kali lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara dengan populasi laki-laki disunat yang lebih dari 80 persen.

Hasil serupa, ujar Adi, juga ditemui dalam penelitian di Afrika Selatan, Kenya, dan Uganda. Ternyata risiko penularan HIV lebih rendah pada laki-laki disunat dibandingkan dengan yang tidak sunat.

Afrika Selatan 76 persen lebih rendah, Kenya 60 persen lebih rendah, sedangkan Uganda 55 persen lebih rendah. "Kenapa Afrika, karena di daerah tersebut terdapat penderita HIV/AIDS paling banyak, yaitu 22 juta orang," katanya.

Namun, jangan salah, sunat tidak otomatis membuat laki-laki kebal terhadap HIV/AIDS. "Sunat hanya mengurangi risiko penularan HIV/AIDS saja," tegasnya.

Bukan satu-satunya

Sunat bukan satu-satunya metode pencegahan penularan HIV yang bisa dilakukan. Pencegahan penularan HIV juga mesti dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah melalui promosi penggunaan kondom dan tidak melakukan kegiatan yang berisiko menularkan HIV kepada orang lain.

"Kampanye dan sosialisasi penularan serta pencegahan HIV/AIDS harus berkesinambungan disertai peningkatan akses pelayanan pemeriksaan dan pengobatan bagi orang dengan HIV," kata Manajer Program Penanggulangan AIDS pada Kelompok Berisiko Tinggi Yayasan Kusuma Buana Rediscoveri Nitta. Kelompok berisiko tinggi tertular penyakit menular seksual dan HIV adalah para pekerja seks dan pengguna narkoba suntik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com