Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyaluran BLT di Bandung Tak Maksimal

Kompas.com - 02/04/2009, 19:50 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com  - Masa kampanye membuat animo masyarakat penerima bantuan langsung tunai (BLT) untuk mencairkan haknya berkurang. Hal ini terbukti dari realisasi penyaluran BLT di Kota Bandung yang baru mencapai 80 persen.

Juru Bicara Kantor Pos Besar Bandung, Suyud Suhendar, mengatakan berdasarkan jadwal penyaluran BLT untuk Kota Bandung telah berakhir 1 April. "Realisasi penyaluran BLT tahap terakhir lebih rendah dibandingkan tahap 1 dan tahap 2," imbuh Suyud.

Ditemui di Bandung, Kamis (2/4), Suyud mengungkapkan pada BLT tahap 1 dan tahap 2 tahun 2008 lalu realisasi penyalurannya rata-rata diatas 90 persen. Di Kota Bandung terdapat 74.718 rumah tangga sasaran (RTS) penerima BLT.

Suyud tak memungkiri rendahnya animo masyarakat terhadap BLT tahap terakhir ini karena bertepatan dibagikan saat masa kampanye. Kekhawatiran terhadap pelaksanaan kampanye membuat RTS memilih untuk menunda pengambilan BLT di kantor pos.

Faktor lain yang membuat turunnya realisasi penyaluran BLT di Kota Bandung adalah hilangnya kartu BLT milik RTS. Menurut Suyud, sebanyak 3 persen RTS mengaku kehilangan kartu BLT.

RTS menyangka hilangnya kartu membuat mereka kehilangan hak BLT. "Padahal biarpun kartu hilang, hak BLT mereka tidak secara otomatis hilang pula," tegas Suyud.

RTS dapat melapor ke kantor pos dengan menyertakan kartu identitas. Setelah itu petugas pos melakukan verifikasi terhadap RTS.

Suyud menyatakan jika memang RTS itu tercatat sebagai penerima BLT dalam daftar, maka mereka tetap memperoleh BLT. Pembayaran BLT bagi RTS yang kartunya hilang membutuhkan proses paling lama seminggu.

Sekalipun berdasarkan jadwal penyaluran BLT di Kota Bandung telah berakhir, namun RTS masih diberi waktu. Menurut Suyud, RTS tetap dapat mencairkan BLT di kantor pos hingga awal Desember mendatang. "Baru kalau setelah awal Desember tidak diambil, hak BLT-nya hangus," tandas Suyud. Dana BLT yang tak diambil akan dikembalikan ke pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com