Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata, Pembelajaran Matematika Masih Konvensional...

Kompas.com - 18/06/2009, 20:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pembelajaran Matematika di sekolah-sekolah masih menggunakan cara konvensional. Guru lebih memfokuskan pada penghafalan rumus untuk memecahkan masalah.

Untuk memecahkan masalah dalam Matematika, fokus para guru lebih menekankan siswa untuk menghafal rumus daripada membantu siswa memahami konsep Matematika dan mengaitkannya dengan pembentukan cara berpikir logis.

Demikian hal itu terungkap dalam kajian tentang cara mudah dan menyenangkan belajar Matematika di Jakarta, Kamis (18/6). Hadir sebagai narasumber utama adalah Ahmad Thoha yang mengenalkan metode belajar Matematika penuh arti.

Ahmad, yang sering diminta mengajar anak-anak yang awalnya dinilai bodoh dalam pelajaran Matematika, mengatakan bahwa dalam pembelajaran di kelas guru Matematika menjadi pusat. Siswa diminta mendengarkan dan menerima pengajaran Matematika dengan mengaplikasikan rumus-rumus yang ada begitu saja.

"Guru mestinya bisa mengatasi dulu hambatan mental dalam diri anak-anak ketika belajar Matematika. Lalu bantu anak-anak untuk melihat apa yang dipikirkan dengan dibantu gambar-gambar," ujar Ahmad.

"Ada banyak cara kreatif dan menyenangkan dalam belajar Matematika asal guru bertujuan untuk fokus pada kepentingan siswa," tambahnya.

Anton Wardaya dari Surya Institute mengatakan, anak-anak selama ini selalu didoktrin dengan rumus-rumus. Namun, mereka tidak diajarkan bagaimana proses terbentuknya rumus itu.

"Pokoknya siswa disuruh menghafal saja, itu yang membuat Matematika tidak menarik," ujar Anton.

Anton menambahkan, belajar Matematika juga perlu dilakukan dengan cara pertanyaan terbuka, bukan jawaban pasti. "Hal ini bisa merangsang berkembangnya pikiran siswa," kata Anton.

Sementara itu, Murtini, guru SMP di Jakarta, mengatakan, banyak siswa SMP saat ini yang belum hafal di luar kepala soal perkalian. Kenyataan itu membuat pembelajaran yang berkaitan dengan perkalian menjadi terhambat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com