Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prosesi Pernikahan Adat Palembang

Kompas.com - 02/02/2010, 19:15 WIB

Tahapan pernikahan adat Palembang secara berurutan dan terkait terdiri atas:
Madik (melihat). Utusan dari pihak keluarga pria berkenalan dengan pihak keluarga wanita untuk mengetahui asal-usul dan silsilah keluarga.

Menyenggung. Utusan pihak pria secara resmi membawa hantaran yang disebut tenong atau sangkek.

Ngebet (diikat). Keluarga pihak pria berkunjung dengan membawa tenong tiga buah pertanda nemuke kato, atau kedua pihak telah sepakat dan perempuan sudah diikat.

Berasan (bermusyawarah). Musyawarah untuk menentukan apa yang diminta pihak wanita, dan yang diberikan pihak lelaki. Selain itu menentukan adat yang akan dilaksanakan (dari lima pilihan adat). Tahapan ini sarat dengan pantun.

Mutuske Kato. Pertemuan kedua keluarga untuk membuat keputusan terkait dengan ritual dan prosesi pernikahan, termasuk hari pernikahan.

Nganterke Belanjo. Mirip serah-serahan dalam tradisi Jawa, dilakukan sebulan sebelum munggah.

Ritual menjelang akad nikah. Ritual yang dilakukan calon pengantin wanita untuk kesehatan, kecantikan, dan lambang magis yang dipengaruhi kepercayaan tradisi.

Akad nikah. Dilakukan di rumah calon pengantin pria, jika dilakukan di rumah calon pengantin wanita dikatakan "Kawin Numpang".

Munggah. Puncak acara perkawinan adat Palembang. Melibatkan kedua belah pihak dan juga tamu undangan. Prosesi dimeriahkan dengan tabuhan rebana mengiringi pengantin pria, silat, adu pantun, dan sejumlah prosesi lainnya yang sarat makna seperti buka tirai (tanda pertemuan pertama lelaki dengan wanitanya), dan diakhiri dengan persembahan tari dari pengantin wanita.
 
Jika diperhatikan, baik dari segi bahasa maupun prosesinya, ritual kesultanan Palembang memiliki kemiripan dengan keraton Jawa. Budaya tradisi memang tak jauh dari akar sejarah. Kerajaan Sriwijaya menjadi target sasaran Majapahit menguasai nusantara. Akhirnya, budaya Jawa (Majapahit) mempengaruhi Sriwijaya.

Paduan budaya inilah yang membuat prosesi pernikahan khas Palembang menjadi unik dan menarik, ditambah lagi pengaruh Cina, Arab, dan juga Hindu yang memperkaya adat istiadat dan busananya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com