Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jangan Takut, Stres Membuat Kita Menjadi Manusia..."

Kompas.com - 23/06/2024, 19:05 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Kebanyakan orang akan berusaha  menjaga diri agar tidak stres.

Sebab, stres berdampak pada banyak hal, seperti memicu stres kronis yang mengganggu dan merusak hipokampus otak.

Padahal, hipokampus otak sangat penting untuk fungsi memori jangka panjang.

Dampak lain dari stres mencakup otot tegang, sesak napas, gangguan pada sistem imun, bahkan jerawat.

Baca juga: 8 Tanda Stres Merusak Tubuhmu dan Cara Mengatasinya

Pada akhirnya, stres ditakuti atau dihindari oleh sebagian besar manusia. Padahal, sebenarnya hal itu tidak perlu menurut psikolog klinis Nuran Abdat, M.Psi.

"Kalau stres tidak ada dalam tubuh, kita bukan seorang individu, seorang manusia," ucap dia dalam Waktunya Rehat Festival di Plaza Indonesia, Jakarta, Sabtu (22/6/2024).

Untuk diketahui, kortisol adalah salah satu hormon steroid. Sebagian besar sel di dalam tubuh memiliki reseptor kortisol.

Dengan kata lain, kortisol memengaruhi fungsi tubuh yang mencakup mengontrol kadar gula darah dan metabolisme, serta membantu menjaga fungsi memori.

Ketika seseorang merasa stres, kadar hormon kortisol akan meningkat.

Namun, kadar hormon kortisol yang tinggi berdampak buruk pada tubuh. Misalnya, kenaikan berat badan yang drastis, dan perubahan siklus menstruasi pada perempuan.

"Kortisol selalu dikatakan hormon stres, tapi kortisol pun dibutuhkan (untuk fungsi tubuh). Jangan salahkan kortisol karena dia sudah ada di dalam tubuh," kata Nuran.

Baca juga: Menangis Bisa Menghilangkan Stres, Benarkah?

Stres kronis memang sebaiknya dihindari. Namun, bukan berarti mengalami stres ringan adalah perbuatan "dosa" yang harus ditakuti.

Bahkan, mengalami sedikit stres adalah hal yang wajar.

"Stres diadakan di setiap tubuh manusia yang bernyawa. Makanya, teman-teman di ruang konsultasi yang ngomong "aku ingin banget free stres", berat jawabnya," ujar Nuran.

Ia menekankan bahwa manusia tidak mungkin bebas sepenuhnya dari rasa stres.

Namun, apa yang bisa dilakukan adalah mengurangi atau menghilangkan perasaan itu sesaat.

"Bisa diupayakan bareng-bareng melalui kreativitas, dan kreativitas enggak melulu soal musik," kata Nuran.

Baca juga: Mendengarkan Musik Bisa Bantu Redakan Stres, Ini Sebabnya

Sebagai contoh, kamu bisa memasak, membuat kue, atau menggambar untuk meredakan stres dengan cara yang kreatif.

Sementara cara lainnya adalah mengikuti healing trip atau me time. Lakukan hal apa pun yang membuatmu tenang dan nyaman.

 
 
 
Sieh dir diesen Beitrag auf Instagram an
 
 
 

Ein Beitrag geteilt von KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com