Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
RILIS BIZ

Karaoke Bisa Redakan Stres, Ini Faktanya

Kompas.com - 13/02/2024, 16:08 WIB
Yogarta Awawa Prabaning Arka,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menemukan hambatan saat menjalani aktivitas sehari-hari merupakan keniscayaan.

Apalagi, bagi masyarakat perkotaan yang rutinitasnya sudah menemui tantangan sejak pagi. Misalnya, untuk sampai ke tempat kerja, mereka harus menghadapi jalanan yang macet. Belum lagi tantangan lainnya di tempat kerja.

Jika terjadi secara terus-menerus dalam waktu yang lama, hal tersebut bisa jadi berdampak pada tingkat stres. Eefeknya tak hanya terlihat dari fisik, tapi juga mental secara berkelanjutan.

Seperti yang diutarakan oleh pekerja kreatif di kota metropolitan Jakarta, Ahmad Saepudin (23). Ia mengaku bahwa sering merasa stres saat menemui kendala di tempat kerja. Pekerjaan yang menuntutnya serbacepat juga menjadi salah satu faktor. Apalagi jika ia mendapati banyak revisi dari klien.

“Apalagi, (Seringnya) revisinya (datang) pada jam-jam sore (mau pulang), Sudah begitu, deadline-nya mepet. Pada saat seperti ini, pekerja kreatif seperti saya jadi gampang stres dan (seringnya) sulit (atau menunda) makan. Akhirnya malah terkena penyakit asam lambung,” tuturnya.

Meski demikian, Ahmad punya cara sendiri untuk meredakan stres. Biasanya, ia memilih untuk berkaraoke, baik sendiri maupun bersama keluarga. Hal ini dilakukan untuk melepas penat. Aktivitas karaoke dilakukannya saat memiliki waktu luang.

Karaoke adalah cara yang mudah dan murah. Simpel, saya hanya perlu menggunakan speaker yang mumpuni untuk memenuhi kebutuhan berkaraoke atau sekadar mendengarkan musik,” ujarnya.

Cara yang dilakukan Ahmad tak salah. Sebab, penelitian yang dirilis pada 2007 oleh Centre for Performance Science, Royal College of Music, London, Inggris, menyebutkanbahwa jumlah hormon stres seseorang diketahui lebih rendah setelah bernyanyi, baik dilakukan sendiri maupun berkelompok.

Lalu pada 2015, lembaga yang sama juga menguji tingkat kortisol atau hormon stres pada air liur yang naik setelah bernyanyi. Artinya, ketika seseorang menyanyikan lagu yang disukainya, ia akan merasa lebih rileks.

Kegemaran orang Indonesia

Marketing Communication Manager Advance Digitals, Mico Desrianto mengamini hal itu. Ia juga menyebut bahwa kebiasan karaoke sudah menjadi ciri orang Indonesia. Bahkan, aktivitas ini digemari berbagai kalangan.

“Kita bisa melihat contohnya (sejak dulu) di permukiman padat Jakarta, ada banyak warga yang mengadakan acara karaoke di pos ronda, taman-taman, atau rumahnya sendiri. Mereka asik bernyanyi penuh ekspresi sampai tidak kenal waktu,” terangnya.

Melihat fenomena itu, Mico menilai bahwa pada dasarnya, masyarakat Indonesia memang penikmat musik. Berkaraoke dinilainya jadi salah satu cara menikmati musik.

“Ada yang cukup mendengarkan musik saja, sambil menari, atau berolahraga. Masing-masing (orang) ada caranya,” jelas Mico.

Baca juga: Di Tengah Persaingan Sengit Industri Elektronik, Advance Digitals Sukses Raih Ragam Penghargaan Bergengsi

Mico menjelaskan kegemaran menikmati musik juga tecermin dari penjualan produk speaker. Kata Mico, penjualan produk speaker Advance Digitals mayoritas justru ada pada speaker.

Hal tersebut dinilainya sebagai respons masyarakat yang ingin mengakomodasi kegemarannya mendengarkan musik. Ia yakin, produk Advance Digitals dipilih karena mampu memproduksi perangkat audio berkualitas.

Puncaknya, Advance Digitals juga berhasil meraih penghargaan Top Brand di tengah persaingan industri yang sangat ketat.

“Terbukti bahwa kami meraih penghargaan Top Brand untuk kategori aktif dan pasif speaker pada 2023. Ini bukan pencapaian yang mudah, dibutuhkan kepercayaan dari konsumen dan (hal tersebut) menjadi bukti (bahwa) produk speaker Advance Digitals berkualitas,” jelasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com