Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Stres Berkaitan dengan Munculnya Uban? Ini Faktanya

Kompas.com - 26/02/2024, 10:10 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber Best Life

KOMPAS.com - Kamu mungkin sering bertanya-tanya, mengapa rambutmu lebih cepat beruban atau menjadi putih dibanding orang lain? Apa penyebabnya? 

Beberapa orang menyebutnya karena makanan, orang lain mengatakan penyebabnya polusi, ada juga yang berpendapat rambut putih muncul karena stres. Nah, sebuah penelitian baru menemukan bahwa rumor tentang mengapa rambut kita beruban sebagian besar benar. 

Tingkat stres yang tinggi dapat membuat rambut beruban

Jika ingin mempertahankan warna alami rambutmu, kamu mungkin perlu meluangkan waktu untuk bersantai.

Sebuah studi yang diterbitkan pada 22 Juni 2021 di jurnal eLife mengumpulkan sampel rambut dari 14 sukarelawan dengan usia rata-rata 35 tahun yang terdiri dari tujuh pria dan wanita dalam kelompok tersebut. 

Para peserta penelitian kemudian diminta membuat buku harian stres berdasarkan jadwal dan kalender mingguan mereka.

Tim peneliti kemudian menggunakan metode baru untuk menangkap gambar yang sangat detail dari irisan kecil rambut manusia untuk mengukur tingkat hilangnya pigmen, sehingga mereka dapat melihat hingga seperdua puluh milimeter yang mewakili satu jam pertumbuhan rambut. 

Setelah membandingkan perubahan warna rambut dengan catatan harian masing-masing peserta, hasilnya menunjukkan bahwa tingkat stres yang lebih tinggi berjalan seiring dengan perubahan pigmen rambut.

Baca juga: 5 Cara Mencegah Uban Tumbuh Dini, Kelola Stres

Rambut yang sudah tumbuh tidak tiba-tiba menjadi uban karena stres

Meskipun temuan penelitian ini menyebutkan adanya hubungan rambut beruban dengan stres secara kuantitatif, namun kita tidak perlu khawatir tiba-tiba rambut memutih saat mengalami stres. 

“Perubahan warna terjadi ketika rambut masih berada di bawah kulit sebagai folikel, mereka terkena pengaruh hormon stres dan hal-hal lain yang terjadi dalam pikiran dan tubuh kita,” ujar penulis utama Martin Picard, PhD, profesor kedokteran perilaku di bidang psikiatri dan neurologi di Universitas Columbia.

“Saat rambut tumbuh dari kulit kepala, warnanya baru akan menjadi putih. Jadi jika rambut kita sudah hitam, ia tidak akan ikut menjadi putih. Tapi perubahan menjadi putih bisa saja terjadi di bagian bawah.”

Para peneliti juga mengatakan bahwa perubahan yang disebabkan oleh stres terjadi secara bertahap. “Jika kita menggunakan mata untuk melihat sehelai rambut, seluruh warnanya akan tampak sama kecuali ada transisi besar. Tapi di bawah mikroskop resolusi tinggi, kita akan melihat variasi warna yang halus, yang menunjukkan mulainya perubahan warna," kata Picard.

Baca juga: 7 Penyebab Tumbuh Uban Lebih Cepat

Uban akibat stres bukanlah perubahan permanen

Untungnya, stres tidak menyebabkan warna rambut kita hilang secara permanen. Para peneliti menemukan bahwa ketika tingkat stres menurun, folikel rambut kembali memproduksi tingkat pigmen yang lebih normal di setiap helai rambut —dalam beberapa kasus, hampir seketika. 

“Ada satu orang yang pergi berlibur, dan lima helai rambut di kepala orang tersebut kembali menjadi gelap selama liburan, tersinkronisasi dalam waktu,” kata Picard.

Penulis penelitian juga menyatakan tidak semua orang (tergantung usia) akan melihat perubahan warna rambut mereka saat stres. 

“Seseorang yang berusia 70 tahun dan sudah beruban selama bertahun-tahun sepertinya tidak akan memiliki rambut hitam kembali walau tidak mengalami stres. Sebaliknya anak berusia 10 tahun yang mengalami stres, mungkin juga tidak akan menumbuhkan uban,” jelas Picard. 

Meski begitu, para peneliti menyimpulkan bahwa faktor eksternal dapat memainkan peran penting dalam perubahan yang dialami tubuh seiring bertambahnya usia, yang berarti mungkin ada implikasi besar dalam memahami proses penuaan. 

“Sama seperti cincin di batang pohon yang menyimpan informasi tentang kehidupan pohon selama beberapa dekade terakhir, rambut kita juga mengandung informasi tentang sejarah biologis kita,” kata Picard. 

"Memahami mekanisme yang memungkinkan rambut uban kembali ke kondisi berpigmen dapat memberi petunjuk baru tentang mudahnya penuaan manusia secara umum dan bagaimana hal itu dipengaruhi oleh stres."

"Data kami menambah semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa penuaan manusia bukanlah proses biologis yang linear dan tetap, namun mungkin, setidaknya sebagian, bisa dihentikan atau diperlambat untuk sementara waktu."

Baca juga: Stres Bisa Picu Uban Cepat Muncul, Benarkah?

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com