KOMPAS.com - Munculnya uban termasuk bagian alami dari proses penuaan.
Jangan heran jika seiring bertambahnya usia, rambut kita mulai berubah menjadi putih atau keabu-abuan.
Namun bukti penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa ada faktor lain yang membuat uban cepat muncul, salah satunya diakibatkan oleh stres.
Kondisi ini biasanya dialami dan mungkin dikhawatirkan orang-orang yang masih dalam usia produktif, tetapi uban yang dimilikinya terlihat berlebihan.
Baca juga: Sering Dicabut Bikin Uban Semakin Banyak, Mitos atau Fakta?
Lantas, apa hubungannya antara stres dan munculnya uban? Untuk lebih jelasnya coba simak beberapa ulasan berikut ini.
Sebuah studi yang sempat dilakukan pada tahun 2020 pada obyek tikus, para ilmuwan mengungkap bahwa tikus yang berada di bawah tekanan akut, rambut-rambutnya berubah menjadi abu-abu.
Kondisi itu dapat terjadi karena tekanan yang dialami atau stres bisa membuat saraf simpatik terlalu aktif, sehingga mempercepat penipisan sel induk melanosit, yakni sel yang terlibat dalam pembentukan pigmen.
Baca juga: 12 Makanan yang Bisa Redakan Stres dan Kecemasan
Meski studi itu masih membutuhkan riset lebih lanjut tentang efeknya pada manusia, tetapi tikus telah lama digunakan sebagai obyek penelitian yang berkaitan dengan kehidupan manusia.
Sehingga peneliti berkesimpulan bahwa stres dapat berkontribusi dalam perkembangan atau memicu uban.
Salah satu bukti lain yang menunjukkan efek stres dan munculnya uban adalah kondisi stres bisa memicu banyak masalah kesehatan dan mengganggu fungsi kognitif.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.