KOMPAS.com - Pernyataan Presiden Joko Widodo soal ciri-ciri pemimpin yang memikirkan rakyat -salah satunya- adalah berambut putih, kontan mengundang banyak reaksi.
Uban atau rambut putih yang seringkali mengganggu penampilan mendadak "naik kasta" bak penanda figur pemimpin -entah serius ataupun bercanda.
Selama ini, mewarnai rambut menjadi cara termudah dan tercepat untuk menghilangkan rambut putih.
Baca juga: Ditanya Postingan Foto Rambut Hitam di Instagram, Begini Tanggapan Ganjar
Atau, memangkas habis rambut putih seperti yang pernah dilakukan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, mungkin bisa ditiru.
Sebaliknya, jika ingin memiliki rambut putih agar dikira terlihat sebagai pemimpin yang layak seperti kata Jokowi, rambut hitam pun bisa dibikin menjadi putih.
Terlepas dari itu, dalam banyak kasus, kemunculan uban datang seiring dengan pertambahan usia.
Rambut yang memutih memang disebabkan penurunan kadar melanin yag terjadi di tubuh.
Namun banyak juga yang mengalaminya di usia muda karena faktor kekurangan vitamin dan genetika.
Baca juga: Fakta Seputar Uban, Benarkah Stres Penyebabnya?
Joan Novak, ahli pewarnaan rambut di Whistler, Kanada menyarankan mengecat rambut setiap 3-6 minggu sekali.
"Uban lebih kebal dengan cat rambut, jadi butuh waktu untuk melihat efek formula produk yang dipakai," kata dia.
Karena rambut orang Indonesia umumnya berwarna hitam, sebaiknya gunakan cat rambut dengan efek permanen, agar hasilnya lebih optimal.
Fokuskan proses pewarnaan hanya di akar rambut saja, tidak perlu hingga ke bagian ujung.
Tujuannya untuk menghindari pewarnaan berulang kali di ujung rambut dan membuatnya kasar.
Demi memastikan hasilnya sesuai keinginan, pastikan untuk mengabaikan beberapa mitos soal uban berikut ini.
Mitos yang paling populer ialah mencabut uban hanya akan membuatnya tumbuh semakin banyak.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.