Kopi adalah sumber inspirasi bagi mereka yang "cinta mati" pada minuman pahit itu. Di tangan pencintanya, biji kopi tidak hanya
melahirkan karya, seperti buku, tetapi juga penghias meja dan karya seni.
Veronika Deni Ambarwati salah satunya. Senin malam lalu, ia meluncurkan buku berjudul "Katakan Cinta dengan Kopi" di Djendelo Coffee Shop.
Buku setebal 84 halaman itu hasil riset dan pengalaman pribadi menikmati kopi. Isinya berkisah seluk-beluk kopi. Butuh waktu dua
tahun menyelesaikan buku itu.
Buku itu sekaligus ungkapan terima kasih bagi para barista. Barista adalah sebutan para ahli peracik kopi di cafe-cafe.
Awalnya, kecintaan istri Wempi Gunarto pada kopi dimulai dari pertemuannya dengan seorang barista di sebuah kafe. Barista itu menawarinya pilihan kopi racikan gratis. Barista beraksi meracik kopi mulai dari menghaluskan biji kopi menjadi bubuk, hingga
berakhir dalam secangkir minuman. "Dari situ saya mulai tertarik," kata Veronika.
Ketertarikan itu berlanjut. Bergelas-gelas jenis kopi di berbagai kafe ia nikmati. Ia lalu bertemu dengan banyak penggemar kopi dan barista.
Hasil wawancara dengan para pecandu kopi dan barista itulah yang tertuang dalam buku itu. Tak hanya menikmati kopi, buku ini juga berisi tips menyimpan kopi hingga menghentikan kecanduan kopi. Pada bagian awal, Veronika mengisahkan asal mula kopi yang ia sebut dari Yaman lalu menyebar ke Eropa, sebelum ke Indonesia. Melalui sistem tanam paksa, kopi arabika menyebar dari Jawa ke Sumatera,
Sulawesi, Bali, dan Timor. Ternyata, Indonesia pernah menjadi produsen kopi arabika terbesar di dunia.
Kecintaan tak berhenti pada menikmati segelas kopi. Namun, pernak-pernik serbakopi. Seperti malam itu, pada peluncuran bukunya,
Veronika memberikan tanda mata bunga berkelopak plastik bungkus kopi kepada tamu yang datang. Tamu juga dijamu segelas kopi gratis.
Di atas meja diletakkan hiasan manis berupa wadah piring mungil tanah liat berisi perpaduan biji kopi hijau dan kopi panggang coklat
pekat.
Selain itu, juga dipamerkan karya fotografi tentang kopi dan sketsa yang ditempeli biji kopi, hingga membentuk gambar barbie, bunga,
guci, hingga gelombang laut. Karya itu ia buat bersama suaminya, Wempi Gunarto.
Malam itu, kopi adalah inspirasi. Biji, bubuk, bahkan ampas kopi, bersatu dalam sebuah karya. Sungguh inspiratif. (ARA)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.