Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengupas Sisi Lain Gosip

Kompas.com - 06/03/2010, 08:06 WIB

KOMPAS.com - Gosip memang lekat dengan persepsi negatif. Tapi dalam dunia psikologi, bisik-bisik tetangga ini bisa berakibat baik karena gosip adalah bagian dari kehidupan manusia.

Adalah psikolog Frank McAndrew yang merupakan profesor dari Knox College yang berpendapat seperti itu. Sebab sebagai manusia, kita memiliki naluri untuk berkelompok dengan manusia lain yang usia dan jenis kelaminnya sama. Setelah menemukan kelompok inilah, maka timbul keinginan dalam diri untuk mempertahankan keutuhannya. Yang salah satu caranya adalah dengan berbagi cerita atau bergosip. McAndrew bahkan melengkapi penjelasan teoritisnya melalui penelitian-penelitian yang dilakukan. Berikut beberapa diantaranya:

Menjalin kepercayaan. Berbagi cerita pribadi, sama artinya dengan menitipkan kepercayaan. Dan ketika kita bertindak sebagai pendengar, gosip adalah cara mengukur keteguhan kita menjaga rahasia orang lain.

Menambah keakraban. McAndrew menjelaskan, saat kita menceritakan rahasia maka ikatan psikologis antara kita dengan teman yang mendengarkan akan terbentuk. Inilah yang menyebabkan kita menganggap orang yang tidak mau berbagi rahasia sebagai orang luar.
Mencairkan kebekuan. Percaya atau tidak, tapi gosip ringan tentang orang terkenal bisa menjadi senjata ampuh bagi kita yang termasuk sebagai orang yang sulit memulai komunikasi. McAndrew menyebutnya “The Power of the Particular.” Sebab, kesamaan pemahaman akan satu hal, membuat dua orang yang tadinya tidak begitu akrab menjadi lebih dekat.

Mengontrol. McAndrew menyakini, gosip bisa menjadi cara kita untuk lebih mawas diri dan tidak bertindak di luar norma masyarakat.

Melatih nalar. Tapi bagaimanapun juga, ingatlah bahwa begitu banyak informasi yang kita dengar belum tentu semuanya benar. Maka kita perlu menyaring mana yang hanya rumor dan mana yang fakta. Mana yang merugikan dan bermanfaat. Dengan begitu, kita telah melatih nalar dan kecerdasan. (Lily Turangan/Siagian Priska)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com