Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Kondom di Papua Tinggi

Kompas.com - 01/06/2010, 19:41 WIB

JAYAPURA, KOMPAS.com - Permintan kondom sebagai alat kontrasepsi sebagai pencegah penyakit HIV/AIDS di Provinsi papua tinggi. Dari persediaan 24.000 kondom untuk tahun 2010, telah dipakai sebanyak 15.000 buah hingga April lalu.

Ketua Pokja Media Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Papua, Agus Fauzi, Selasa (1/6/2010) di Jayapura mengatakan, kendati permintaan kondom tinggi, akan tetapi belum tentu berbanding lurus dengan tingkat penggunaan kondom. Tidak bisa dipastikan apakah kondom tersebut digunakan atau tidak.

"Sebab, seperti di beberapa lokalisasi, mengambil kondom di tempat yang sudah disediakan adalah syarat memasuki lokasi itu. Tapi, siapa yang bisa memastikan penggunaanya dalam aktivitas seksual yang berisiko?" ujarnya.

 

Data Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Papua, jumlah persediaan kondom di Papua tersebut meningkat dari tahun 2009 yang hanya 16.000 buah dan sudah habis pada bulan November. Menurut Agus, penggunaan kondom dalam hubungan seksual tergolong sangat rendah. Ia mencatat, hanya 3,8 persen (2,5 persen laki-laki dan 8,4 persen perempuan) tercatat memakai kondom saat berhubungan seks dengan pasangan tetap mereka.

 

"Artinya hanya 2,8 persen dari populasi penduduk Papua," ucap Agus mengutip Survei Terpadu HIV dan Perilaku (STHP) 2006. Ia berharap, masyarakat mulai menyadari pentingnya pemakaian kondom untuk pencegahan penularan HIV/AIDS di Papua yang tingkat penyebarannya menduduki peringkat pertama secara nasional.

Kepala Bidang Kesejahteraan Keluarga dan Pemberdayaan Keluarga (KS-PK) BKKBN Provinsi Papua Charles Brabar, mengakui jumlah kondom yang tahun ini, hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan di kabupaten/kota se-Provinsi Papua selama beberapa bulan saja. Selama ini kondom didapat dari bantuan pusat dan distribusinya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing daerah.

 

Sementara itu, Gerakan Kampanye Penanggulangan HIV/AIDS 2010 di Papua rencananya akan dibuka secara langsung oleh Gubernur Barnabas Suebu, 8 Juni mendatang. "Kampanye ini harus dilakukan, untuk membangun kesadaran bersama-sama mengurangi dan mencegah meluasnya penyakit ini," tutur Ketua Tim Kampanye HIV 2010 di Papua, Gus Sutakertya.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com