Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelatihan Mengelola Uang untuk 1.500 Perempuan

Kompas.com - 14/07/2010, 17:56 WIB

KOMPAS.com - Sekitar 1.500 perempuan dari lima kota akan dilatih mengelola keuangan. Hal ini berangkat dari kenyataan banyaknya perempuan yang menyokong ekonomi keluarga, bahkan menjadi tulang punggung keluarga. Dengan memahami bagaimana cara mengelola uang lebih baik, perempuan lebih bisa mandiri.

Pelatihan pengelolaan dan perencanaan keuangan (Financial Literacy) ini merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) dari Prudential Indonesia. Program peningkatan kapasitas bagi perempuan ini menyasar pada kalangan ekonomi menengah ke bawah.

Memasuki tahun kedua, program CSR Prudential menggandeng Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemeneg PP dan PA). Pada 2010 ini, kaum perempuan yang dilibatkan dalam pelatihan adalah para pedagang kaki lima yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) DKI Jakarta.

"Pelatihan mengelola keuangan untuk perempuan pada 2010 sudah dilaksanakan di Bandung dan dilanjutkan di Jakarta serta beberapa kota lainnya. Total akan diadakan di lima kota dengan target 1.500 perempuan," papar William Kuan, Senior Vice President Director Prudential Indonesia saat pembukaan "Financial Literacy" kepada 300 perempuan PKL dari APKLI DKI Jakarta, di Wisma Mandiri, Jakarta, Rabu (14/7/2010).

Kegiatan yang ditujukan kepada perempuan pedagang kecil ini, dimaksudkan untuk membuka wawasan perempuan. Sekaligus memotivasi perempuan, bahwa kaum ibu pun bisa lebih baik mengelola keuangan. Selain itu juga menyisihkan penghasilannya untuk menabung agar tak terjebak dalam siklus masalah keuangan keluarga, defisit setiap bulan.

Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari, SIP, memberikan apresiasinya terhadap program yang dinilai turut membangun komunitas dengan peningkatan kapasitas perempuan.

Menurut Linda, kaum ibu menjadi bagian penting sebagai penggerak dan penopang ekonomi keluarga. Jika kapasitas individu perempuan lebih luat, perempuan memiliki kepercayaan diri lebih tinggi untuk berkembang.

"Bisa jadi kaum ibu (para pedagang kaki lima) sudah merasa melakukan sesuatu yang cukup sesuai ukurannya masing-masing, dalam membangun ekonomi keluarga. Namun perlu disadari bahwa kaum ibu turut berkontribusi dalam pembangunan ekonomi," papar Linda dalam pembukaan acara, sekaligus menegaskan kaum ibu perlu menambah wawasannya dan mengembangkan potensinya untuk membangun ketahanan ekonomi keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com