Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Herbal Penangkal Bau Mulut

Kompas.com, 20 Agustus 2010, 09:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com Proses metabolisme tubuh selama bulan puasa memungkinkan munculnya persoalan bau mulut. Meski wajar, tak ada salahnya jika Anda mencoba menangkalnya dengan mengambil manfaat beragam bahan alami.

Karena bau mulut orang berpuasa bernilai pahala, sebagian orang tidak terlalu memedulikannya. Soal benarkah bau mulut cenderung meningkat pada masa puasa daripada hari biasa, sejauh ini belum ada jawaban pasti.

Cara paling mudah untuk meredam bau mulut selama berpuasa tentu saja rajin membersihkan gigi, terlebih setelah makan sahur. Parahnya, kebiasaan ini juga tidak mudah bagi sebagian orang. Selesai sahur, banyak orang malas gosok gigi, malah langsung tidur lagi. Padahal, setelah 30 menit tak makan, keasaman mulut akan meningkat karena sisa asam tidak diangkat.

Untuk menetralkan bau mulut sekaligus membuat napas lebih bersahabat selama berpuasa, Anda bisa memanfaatkan beberapa ramuan alami berikut ini.

Cengkih kurangi peradangan Dalam jurnal tanaman obat Indonesia tahun 2005 disebutkan bahwa cengkih memiliki kandungan minyak asiri (15-20 persen) dan eugenol (60). Minyak asiri ini dikembangkan oleh beberapa produsen jamu nasional sebagai bahan baku untuk ramuan tolak angin atau sebagai peluruh gas dalam perut atau masalah pencernaan lainnya.

Minyak cengkih mampu memperbaiki fungsi lambung sehingga pencernaan menjadi lebih baik. Selain itu, minyak cengkih diyakini mampu mengurangi peradangan, khususnya yang terjadi pada selaput lendir mulut dan tenggorokan sebagai salah satu pemicu timbulnya bau mulut.

Untuk mendapatkan khasiatnya sebagai obat kumur penangkal bakteri bau mulut, berikut cara meramunya:

Ambil 3-5 bunga cengkih. Seduh dengan air secukupnya lebih kurang 5 menit, lalu dinginkan. Gunakan air ini untuk berkumur.

Cara lain, ambil beberapa butir cengkih kering. Tumbuk sampai hancur, rendam dalam segelas air hangat. Setelah 30 menit, airnya dapat digunakan untuk berkumur.

Sirih kaya asiri Daun sirih dijadikan bahan utama untuk menginang karena dianggap dapat menguatkan gigi, menyembuhkan luka kecil di mulut, menghilangkan bau mulut, dan menghentikan perdarahan gusi. Tradisi masyarakat itu menggelitik para ilmuwan untuk membuktikan khasiat daun sirih secara klinis.

Halaman:
Baca tentang


    Terkini Lainnya
    Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
    Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
    Fashion
    Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
    Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
    Parenting
    6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
    6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
    Wellness
    4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
    4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
    Wellness
    Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
    Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
    Fashion
    Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
    Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
    Wellness
    Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
    Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
    Beauty & Grooming
    Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
    Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
    Wellness
    Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
    Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
    Parenting
    Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
    Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
    Parenting
    Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
    Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
    Wellness
    Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
    Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
    Wellness
    Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
    Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
    Relationship
    Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
    Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
    Wellness
    6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
    6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
    Fashion
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
    QR Code Kompas.com
    Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Komentar di Artikel Lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Apresiasi Spesial
    Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
    Kolom ini tidak boleh kosong.
    Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
    Apresiasi Spesial
    Syarat dan ketentuan
    1. Definisi
      • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
      • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
    2. Penggunaan kontribusi
      • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
      • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
    3. Pesan & Komentar
      • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
      • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
      • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
    4. Hak & Batasan
      • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
      • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
      • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
    5. Privasi & Data
      • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
      • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
    6. Pernyataan
      • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
    7. Batasan tanggung jawab
      • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
      • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
    Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
    Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
    Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
    Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau