Tradisi penutup dari persiapan menjalankan puasa orang Jawa adalah kenduri atau megengan. Tradisi ini dilakukan menjelang tenggelamnya matahari di ufuk barat, tepatnya sehari sebelum 1 Ramadhan. Dengan kenduri atau megengan ini, orang Jawa mewajibkan dirinya untuk terlebih dahulu harus berbuat baik terhadap sesama dan lingkungan sosialnya sebelum ia memasuki atau menjalani kewajiban puasa Ramadhan.
Ketiga bentuk ritual khas orang Jawa di atas merupakan ”jalan” menciptakan keutuhan ”manusia”. Dari dimensi waktu hingga dimensi hubungan antara manusia dan yang Ilahiah (spiritual).
Kekuatan tradisi
Beberapa tradisi ini, apabila mendalaminya, kita segera akan dapat menemukan beberapa dimensi keluhuran kultur yang menguntungkan kemanusiaan.
Tiga hal yang mungkin dapat menjadi alasan. Pertama, sebagai sarana menciptakan relasi sosial kemasyarakatan (horizontal) yang harmonis.
Kedua, wujud penghargaan kepada leluhur atau pendahulu. Ketiga, tradisi padusan yang membersihkan jasmani dan rohani ketika hendak beribadah atau mendekatkan diri kepada Tuhan. Kebersihan luar dalam dari manusia ini diharapkan akan menyucikan hati dari segenap perasaan iri, dengki, hasut, takabur, dan menipu.
Akhirnya, dengan puasa Ramadhan ini, orang Jawa tidak hanya memperoleh kedamaian hati, rasa ikhlas menerima kenyataan hidupnya, tetapi juga kedalaman fitrahnya sebagai makhluk sosial (homo sociuz). Kelengkapan diri seperti ini yang diharapkan orang Jawa dapat mendatangkan kebahagiaan.
AGUS WIBOWO Pegiat Komunitas Aksara Yogyakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.