Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Para Ibu Melawan Kemiskinan

Kompas.com - 28/09/2010, 03:17 WIB

Para perempuan jarang ingkar janji membayar cicilan mereka dan piawai mengelola uang yang diterima. Mereka punya berbagai strategi guna menghindari kredit macet. Nomor satu ialah menjaga kepercayaan. Sekalipun anggota kelompok itu bertetangga dan saling mengenal baik, proses perekrutan anggota tidaklah sembarangan.

”Kami menilai ibu-ibu mana yang berminat serius mau usaha atau tidak. Kami takut sembarangan memasukkan orang karena tanggung jawab ada pada kelompok. Takut tidak bisa mengembalikan uangnya. Peserta juga harus ikut program dan aturan kelompok,” kata Siti.

Mereka juga menyeleksi calon anggota dengan cara tersendiri. ”Kalau ada yang tertarik jadi anggota, kami amati kebiasaannya setelah terima uang. Mereka sibuk beli bedak yang mahal dan baju gagah atau tidak. Karena bertetangga, jadi bisa menilai. Kita kan tidak hanya bergosip soal ikan asin,” ujar Rosmawati menimpali sambil tersenyum.

Untuk menjaga kelancaran pelunasan, di kelompok terdapat kewajiban simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela. Setiap menjelang jatuh tempo pembayaran ke PNPM, mereka adakan musyawarah.

”Begitu ada kemacetan pembayaran dari anggota, kami ambil dari kas dahulu. Cicilan ke PNPM tidak boleh terhambat, nanti hilang kepercayaan,” ujar Siti.

Rekening yang didaftarkan pun rekening kelompok sehingga tidak dapat dicairkan hanya dengan tanda tangan ketua. Mereka sadar, kepercayaan masih merupakan modal yang besar.

Perempuan-perempuan di desa pesisir itu tak kenal istilah ”ngemplang” atau lari dari kewajiban membayar pinjaman yang rawan menyebabkan kredit macet. Di tangan para ibu sederhana itu, uang pinjaman justru jadi investasi luar biasa bagi pertumbuhan ekonomi keluarga mereka. Di tangan para perempuan, ada harapan kemiskinan bisa dilawan....

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com