KOMPAS.com — Banyak pasangan sahabat yang memutuskan untuk bergabung dan menjalankan suatu bisnis bersama-sama. Alasannya sangat masuk akal. Merasa sudah sangat cocok sebagai teman, pasangan sahabat ini berpikir mereka juga akan secara otomatis cocok sebagai mitra kerja.
Ternyata, pemikiran ini tidak selalu benar. Menurut anggapan Ahmad Gozali, konsultan keuangan dari Biro Perencana Keuangan Safir Senduk & Rekan, tidak semua sahabat bisa Anda ajak kerja sama. Persahabatan dan bisnis adalah dua hal yang benar-benar berbeda.
"Alasan paling utama tentu saja karena uang berperan di sini," kata Ahmad. Seperti yang sudah kita ketahui, uang memang berpotensi menjadi pemicu konflik.
Tujuan berbisnis adalah untuk mendapatkan keuntungan, tetapi bila ini tidak terjadi, kedua orang ini bisa berselisih paham. Apalagi kalau salah satu pihak merasa dicurangi. Sebelum mengajak teman untuk bergabung dalam bisnis, Ahmad menyarankan Anda untuk memikirkannya lebih mendalam. Di bawah ini adalah beberapa faktor yang bisa Anda jadikan pertimbangan:
Jenis usaha. Sebenarnya semua jenis usaha bisa dilakukan bersama mitra kerja. Tidak ada batasan mengenai usaha apa yang semestinya dikerjakan sendiri dan yang dijalankan bersama orang lain. Mau berjualan tanaman atau berdagang pakaian, boleh saja.
Tapi Ahmad mengingatkan, jika ukuran bisnisnya masih terlalu kecil, mungkin lebih baik Anda menjalaninya sendiri terlebih dulu. Apalagi, jika jumlah pesanan masih sangat sedikit. "Kalau skalanya kecil dan yang mengerjakan terlalu banyak, ujung-ujungnya malah bisa ribet," kata Ahmad.
Jumlah mitra
Bagi pemula, menurut Ahmad, jumlah mitra sebaiknya tidak lebih dari tiga orang. Kalau jumlahnya lebih dari tiga, pembagian tugas bisa jadi sulit. "Semakin banyak kepala, semakin sulit menggabungkan ide, pendapat, visi, dan misi," tuturnya.
Minat
Akan sangat baik bila teman yang Anda ajak bergabung memiliki minat yang sama dengan Anda. Ia pun akan menjalani bisnis dengan penuh antusiasme dan tidak merasa terbebani. Kalaupun minatnya berbeda, setidaknya ia mempunyai pengetahuan mengenai usaha yang akan dijalankan. Jangan memilih mitra yang tidak tahu apa-apa tentang bisnis tersebut.