SURABAYA,KOMPAS -
”Kontainer beras yang transit di Pelabuhan Tanjung Perak akan disegel. Kami juga akan membentuk tim pengawas agar tak ada kebocoran dalam pengiriman beras impor ini,” kata Soekarwo, Selasa (19/10), setelah menghadiri Rapat Paripurna di Gedung DPRD Jatim, Surabaya.
Dengan kondisi persediaan beras nasional yang semakin menyusut, sementara kondisi iklim tahun depan belum bisa diprediksi, pemerintah menginstruksikan kepada Bulog agar merealisasikan impor ke Thailand dan Vietnam untuk memperkuat stok pangan nasional.
Khusus di Jawa Timur, stok beras di gudang Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Jawa Timur saat ini sebanyak 245.000 ton. Menurut Kepala Perum Bulog Divre Jawa Timur Agusdin Fariedh, persediaan ini masih cukup untuk lima bulan ke depan hingga sekitar bulan Februari 2011.
Dengan persediaan beras hingga lima bulan ke depan, Bulog Divre Jatim masih bisa menyalurkan beras ke Manokwari, Papua Barat, sebanyak 98.000 ton. Beras dikirimkan sebelum bencana banjir bandang menimpa Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, yang berada di dekat Manokwari.
”Kebutuhan beras untuk Jawa Timur sebenarnya masih cukup, tetapi keputusan impor beras ini nantinya untuk mencukupi kebutuhan beras secara nasional, khususnya daerah-daerah di luar Jatim,” papar Fariedh.
Untuk tahap pertama, impor beras diperkirakan mencapai berkisar 300.000 ton hingga 400.000 ton. Beras impor akan tiba di beberapa pelabuhan besar di Indonesia, seperti Pelabuhan Belawan di Medan, Tanjung Priok di Jakarta, Tanjung Emas di Semarang, dan Tanjung Perak di Surabaya.