Kompas.com — Menopause adalah proses alamiah yang tidak dapat dicegah. Ketika wanita memasuki masa menopause, biasanya di pertengahan usia 50-an, ada beberapa perubahan biologis yang akan dialaminya. Secara khusus ini meliputi penurunan yang tajam fungsi ovarium yang berakibat pada menurunnya hormon seks, terutama estrogen. Kondisi tersebut akan menimbulkan sejumlah gejala yang mengganggu.
Tanda awal menopause biasanya adalah periode-periode menstruasi yang tidak teratur. Fase ini berlangsung beberapa bulan sampai beberapa tahun. Masa ini disebut juga dengan pre-menopause. Sementara itu, menopause didefinisikan sebagai terakhir kalinya seorang wanita mengalami masa menstruasi. Berhentinya tahap menstruasi selama satu tahun dianggap oleh dokter sebagai suatu kepastian bahwa wanita itu telah mengalami pasca- menopause.
Perubahan hormonal yang terjadi berakibat pada munculnya gejala-gejala yang mengganggu. Berikut adalah gejala yang dikaitkan dengan kekurangan hormon estrogen.
Jangka pendek:
- Menstruasi yang tidak teratur
- Semburan panas (hot flushes). Beberapa wanita mengeluhkan mereka merasa kepanasan.
- Berkeringat
- Jantung berdebar-debar
- Gangguan suasana hati, mudah tersinggung, lelah, depresi.
- Berkurangnya libido
Jangka menengah, gejala-gejala di organ lokal:
- Pengeringan dan penipisan vagina
- Rasa nyeri ketika melakukan hubungan seksual
- Infeksi kandung kemih
Jangka panjang
- Hilangnya kepadatan tulang (osteoporosis)
- Patah atau tulang retak
- Penyakit jantung
- Penyakit pembuluh darah, seperti hipertensi