Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kanker" Gara-gara Telepon dan Internet

Kompas.com - 19/11/2010, 02:54 WIB

MuDAers, berapa banyak daftar nama di ponselmu? Berapa banyak teman di jejaring sosialmu? Indah rasanya hidup dikelilingi teman. Tetapi, apakah membudayakan telepon dan internetan berlebihan itu membuat hidupmu indah? ”Kanker” alias kantong kering pasti menyerangmu. Lebih baik menikmati hidup tanpa terserang ”kanker”.

Teleponan dan browsing internet sudah menjadi budaya di kalangan remaja. Rasanya enggak enak kalo dalam sehari enggak mengecek Facebook atau berkicau di Twitter. Rasanya enggak afdol kalo cuma kirim pesan lewat SMS atau BBM-an. Lebih asyik ngobrol langsung lewat telepon sama teman, apalagi pacar.

Namun, itu semua tak murah. Ada biaya yang harus kita bayar dan bakal menguras kantong kita. Apalagi, godaan iklan murah ada di mana-mana.

Beraneka ragam jenis provider dipasarkan di ruang lingkup kita. Mulai dari pemakaian Rp 500 bisa telepon sepuasnya sampai teleponan mulai dari pukul 24.00 sampai pukul 10.00 pagi hanya Rp 300.

Banyak juga provider internet yang menawarkan produknya. Setiap provider mempunyai keunikan yang berbeda, tarifnya pun beragam. Mulai dari sekitar Rp 150.0000 per bulan, dengan kecepatan per kilobyte-nya enggak kenceng, sampai Rp 200.000 untuk yang lumayan kenceng buat browsing.

Budaya telepon dan browsing internet membuat kita lupa, semua itu mesti dibayar dengan uang. Kelihatannya murah, tetapi sebenarnya enggak murah. Kita jadi lebih sering membeli pulsa demi menelepon seseorang dan browsing internet yang enggak jelas juntrungannya. Uang saku kita tak lagi mampir ke tabungan, habis buat beli pulsa telepon dan internet.

Baik atau buruk?

Teleponan atau internetan untuk sekadar refreshing dari kesibukan belajar enggak apa-apa sih. Cuma, jangan sampai kita terbuai berteleponan tanpa batas yang merugikan diri sendiri. Budaya ini dapat berdampak negatif pada kita sebagai generasi muda.

Contohnya, jatah tabungan kita menjadi berkurang lantaran dipakai membeli pulsa. Apalagi, kalau kita lagi jatuh cinta, pasti merogoh kocek lebih dalam. Akhirnya, kita terserang ”kanker”.

Terbayang kan kalau kita beli pulsa Rp 10.000, buat jatah telepon Rp 5.000 dan browsing Rp 5.000, pasti kurang kan?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com