Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Modern juga Jago Masak

Kompas.com - 10/12/2010, 07:33 WIB

Oleh Putu Ikawaisa Mahatrisni (Senior Research Executive)

KOMPAS.com - Selain melahirkan anak, dalam terminologi perempuan timur di Indonesia memasak menjadi salah satu kodrat perempuan. Pada jaman dulu bahkan jika perempuan akan menikah maka memasak menjadi salah satu persyaratan yang menandakan perempuan tersebut akan menjadi istri yang baik. Kenyataan bahwa memasak merupakan kodrat mulai menipis, bagi perempuan modern yang rata-rata merupakan pekerja, memasak kemudian menjadi kedala karena keterbatasan waktu, ketakutan, keraguan akan kemampuan menghasilkan sesuatu yang enak hingga ketidakinginan untuk masuk dapur karena kesan dapur adalah perempuan tradisional. Apakah benar bahwa perempuan modern memiliki persepsi demikian terhadap kegiatan memasak?

Kondisi saat ini yang membuat perempuan modern aktif di berbagai sektor dan memiliki kesibukan tinggi diluar rumah menyebabkan mereka melakukan segala hal di luar rumah. Memasak kemudian menjadi kegiatan yang tidak dilakukan lagi. Jika jaman dulu menjadi istri yang baik berarti memasak untuk keluarga dan menyajikan sajian lezat buatan sendiri, maka jaman sekarang pasangan seringkali sangat permisif dan perempuan memiliki kebebasan untuk menyukai kegiatan memasak atau tidak.

Beberapa perempuan modern bahkan dengan bangga berkata bahwa mereka tidak bisa masak atau hanya bisa masak hanya dengan menyontek resep atau bisanya hanya beli makanan jadi saja. Ketika mendengarkan ha-hal tersebut saran saya, jangan gampang percaya bahwa mereka bangga dengan kondisi tersebut. jauh dalam hati kecil mereka, mereka pasti juga sangat ingin menyajikan sesuatu yang lezat dari tangannya sendiri.

Dalam suatu focus group discussion terungkap dari perempuan bahwa meskipun mereka tidak bisa memasak atau tidak tahu cara memasak, namun jika pada saatnya nanti mereka memasak mereka ingin bahwa kata-kata pertama yang keluar saat menikmati masakannya adalah pujian. Bagi mereka pujian ini akan bisa memompa kepercayaan diri mereka untuk menghasilkan hidangan lezat dari tangannya sendiri.

Melihat kenyataan bahwa banyak perempuan modern menganggap bahwa memasak bukan lagi hal penting sebenarnya menjadikan kegiatan memasak ini menjadi istimewa. Betapa tidak, jika anda menemukan bahwa di sela kesibukannya di kantor ada perempuan yang mampu menghasilkan masakan lezat, maka perempuan tersebut akan dianggap sangat istimewa, meskipun memasak sebetulnya merupakan kromosom yang melekat pada perempuan.

Kembali lagi pada pujian untuk perempuan modern yang mencoba memasak untuk pasangan, anggota keluarga dan lainnya. Bagi mereka, ketika pada saatnya nanti mereka akan memasak walaupun sederhana setidaknya hal ini akan memberikan kebanggaan tersendiri buat perempuan tersebut karena stidaknya mereka mencoba dan dibutuhkan suntikan pujian untuk menjaga semangat tersebut.

Bagi sebagian perempuan modern, memasak dianggap merepotkan karena memerlukan berbagai persiapan dan juga membutuhkan perasaan dan kesabaran untuk menggauli tidak hanya peralatan dan perlengkapan memasak namun juga bahan-bahan yang digunakan. Bagi perempuan modern yang waktunya banyak dihabiskan untuk pekerjaan rutin, hal ini menjadi kendala karena mereka harus meluangkan waktu mereka yang berharga di dapur yang seringkali dianggap oleh mereka sebagai tempat yang kurang menarik untuk dikunjungi.

Bagi perempuan modern, meskipun mereka menyadari keterbatasannya pada keahlian yang sebetulnya merupakan kodrat dan bakat perempuan ini ada indikasi mereka akan sangat ingin mencoba dan menyajikan yang terbaik untuk keluarga dan lingkungan sekitarnya. Keistimewaan yang dirasakan perempuan modern ini bisa jadi seperti pria yang masuk ke kegiatan memasak dan enak.

Diperlukan bantuan khusus bagi perempuan, supaya yang pada awalnya memiliki keterbatasan untuk memasak makanan yang sesuai dengan selera orang lain tetap memiliki semangat untuk mencobanya lagi. Isu kepraktisan saat memasak dan efiensi penggunaan bahan serta kemampuan mengolah rasa menjadi perhatian perempuan modern saat ingin melakukan kegiatan memasak. Hal ini sekaligus menjadi desire perempuan, bahwa mereka sangat ingin memberikan hasi olahan yang terbaik dari tangan mereka sendiri.

Beberapa produk seperti bumbu dapur, bumbu instan dan juga makanan instan seringkali menjawab desire perempuan memberikan olahan yang terbaik meskipun dibuat dari bahan premix atau instant. Bagi mereka selama diolah oleh tangan sendiri hal ini tetap bisa menjadi awalan untuk peremuan modern merasa spesial karena mereka bisa memasak.

Satu hal yang penting dari kegiatan ini adalah penghargaan dari sekelilingnya terhadap usaha yang dilakukan untuk menimbulkan semangat memasak.

Maka perempuan yang suka memasak adalah istimewa, jika perempuan tersebut bekerja memiliki kesibukan yang luar biasa namun sempat untuk memasak dan menghasilkan masakan yang enak serta sesuai dengan selera orang lain maka perempuan tersebut bisa masuk kategori hebat dan luar biasa. Dengan tidak mengabaikan perempuan yang menjadi ibu rumah tangga dan juga jago memasak, karena perempuan yang memiiliki banyak waktu memasak ini tidak saja bisa memenuhi selera namun sekaligus bisa menghasilkan karya masakan yang luar biasa.

Tidak salah sebetulnya jika salah satu produk kecap mengadakan lomba masak atau lomba ibu juara yang mengetengahkan kompetisi memasak antara perempuan. Meskipun ini kegiatan sehari-hari, namun tetap bisa dijadikan sebagai sumber ide untuk menjawad keinginan terdalam mereka akan penghargaan akan usaha mereka menyajikan yang terbaik. Ungkapan ‘cinta datangnya dari perut ‘ tampaknya masih menjadi ungkapan favorit perempuan. Maka Pujian terhadap hal sederhana ini berarti banyak untuk perempuan modern.

-------------------
Artikel ini ditulis berdasarkan analisa hasil riset sindikasi terhadap hampir 1301 responden perempuan di 8 kota besar di Indonesia, SES A-D, Usia 16-50 tahun, yang dilakukan bulan Mei - Juni 2010 oleh MarkPlus Insight berkerjasama dengan Komunitas Marketeers.

Tulisan 45 dari 100 dalam rangka MarkPlus Conference 2011 “Grow With the Next Marketing” Jakarta, 16 Desember 2010, yang juga didukung oleh Kompas.com dan www.the-marketeers.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com