Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batik Cahyo, Sangat Halus dan Genit

Kompas.com - 20/12/2010, 16:31 WIB

Kain batik yang disebut sangat halus bisa dilihat dari motif tanahan-nya. Tanahan adalah latar belakang kain yang tak cuma berisi warna, tetapi juga guratan-guratan kecil yang menutupi seluruh bidang kain. Jelas dibutuhkan kesabaran dan ketelitian ekstra dalam mengisi pola tanahan. Belum lagi membuat motif cecekan, atau titik putus-putus pada tepian gambar.

"Kalau dari mas Edo, saya banyak belajar mengenai lay out, atau penataan letak gambar-gambar batik," ungkap Cahyo. Selain itu juga pemilihan warna pada obyek bunga-bungaan.

Batik Cahyo banyak digemari pelanggan dari Jepang. Mereka ini mengetahui produk batiknya dari pameran, dari mulut ke mulut, atau dari informasi pembatik lain. "Kalau sedang pameran, lalu ada tamu yang ingin mencari batik dengan ciri khas tertentu, pembatik biasanya akan memberitahu, 'Oh, itu lho, cari batiknya Cahyo saja!'" katanya.

Berkat batik dan relasinya yang cukup luas, Cahyo juga sering diundang mengikuti pameran di luar negeri. Di Jepang, setidaknya ia sudah mengadakan pameran empat kali. Dari pameran semacam ini Cahyo banyak memperoleh buyer, baik yang untuk dipakai sendiri maupun dijual lagi.

Ia senang jika calon pembeli batiknya ingin tahu proses yang jelimet di balik pembuatan batik tersebut. Pelanggan tetapnya di Jepang, tak ragu berkunjung ke tempat workshop-nya untuk menyaksikan pembuatan batiknya. Mereka ingin membuktikan sendiri bahwa batik tulis tersebut benar-benar dikerjakan melalui ketrampilan tangan pembuatnya. Mereka tak hanya melihat motifnya, tetapi juga meraba dan merasakan teksturnya.

"Mungkin karena orang Jepang lebih menghargai seni, ya. Jadi mereka lebih ingin tahu proses di baliknya," seru Cahyo. "Mereka juga lebih suka dengan proses dan penggunaan bahan yang natural."

Bagi Cahyo, menjelaskan proses pembuatan batik pada konsumen ini juga merupakan salah satu tahap yang penting. Pengguna batik harus tahu lika-liku dan segenap kesulitan yang dihadapi pembatik, agar lebih mampu menghargai buah tangan mereka. Meskipun batik tersebut menggunakan kain dari sutera, batikan, motif, dan lay out-nya menawan, bila pebisnis batik tidak mampu membuat pelanggannya mengerti nilai-nilai di balik pembuatan batik tersebut, segalanya menjadi percuma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com