Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Harus Selidiki Prosedur Perbankan

Kompas.com, 23 Januari 2011, 11:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian diminta tetap fokus melakukan penyelidikan terhadap prosedur bank yang membuat penyalahgunaan 12 transaksi bisa terjadi dalam kasus pembobolan rekening nasabah Bank Victoria. Jangan sampai kasus pembobolan rekening Omar Hallak di Bank Victoria sebanyak Rp 7 miliar dikerdilkan penggelapan pribadi Luis Oei semata.

"Polisi mesti menyelidiki dugaan permainan manajemen bank di sekitar Lusi dalam 12 transaksi bermasalah rekening klien kami," ucap penasihat hukum Omar Hallak, Dwi Heri Sulistiawan, Sabtu (22/1/2011) siang di Jakarta.

Dwi menjelaskan 12 transaksi yang dipersoalkan itu terjadi antara tahun 2003 dan 2006 . Polisi patut menyelidiki tiga hal, yakni apakah ada kehadiran, surat kuasa atau tanda tangan dari Omar.

Kemudian, dilihat pula bagaimana peran bank tersebut sehingga 12 transaksi bermasalah itu bisa dilakukan. Apalagi, kata Dwi, dana yang ditarik sangat banyak hingga mencapai Rp 7 miliar. "Dalam kliring itu, Lusi pasti tidak bekerja sendirian, tapi dibantu orang lain," tuturnya.

Sabtu pekan lalu, Corporate Secretary Bank Victoria, Susilowati, membantah jika rekening nasabahnya dibobol. Berdasarkan pemeriksaan internal oleh SKAI pada 22 Juli 2010 dan oleh Kepala Operasional Kantor Pusat tertanggal 30 September 2010, semua transaksi yang dilaporkan Omar ke polisi telah sesuai prosedur dan kelaziman bank.

"Dengan demikian, apa yang dilaporkan OH (Omar Hallak) dan kuasa hukumnya adalah tidak benar. Patut diduga bahwa hal ini dilakukan semata-mata untuk mencemarkan nama baik Bank Victoria," kata Susilowati dalam siaran persnya, Sabtu (15/1/2011).

Sementara, Dwi menilai pihak bank tidak bisa cuci tangan karena transaksi-transaksi yang dilaporkan itu bagian dari prosedur perbankan. "Ini dilakukan sampai 12 kali dan nilai tabungan yang raib cukup signifikan, sedangkan kliennya tidak merasa menarik uang dalam jumlah sebesar itu," tegas dia.

Saat ini Omar berada di Australia untuk mencari dokumen-dokumen yang tertera tanda tangan asli dirinya pada rentang 2003 dan 2006. Dwi memastikan, pekan depan datanya sudah ada dan siap diberikan kepada tim penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


    Terkini Lainnya
    Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
    Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
    Fashion
    Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
    Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
    Parenting
    6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
    6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
    Wellness
    4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
    4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
    Wellness
    Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
    Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
    Fashion
    Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
    Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
    Wellness
    Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
    Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
    Beauty & Grooming
    Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
    Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
    Wellness
    Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
    Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
    Parenting
    Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
    Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
    Parenting
    Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
    Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
    Wellness
    Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
    Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
    Wellness
    Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
    Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
    Relationship
    Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
    Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
    Wellness
    6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
    6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
    Fashion
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
    QR Code Kompas.com
    Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Komentar di Artikel Lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Apresiasi Spesial
    Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
    Kolom ini tidak boleh kosong.
    Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
    Apresiasi Spesial
    Syarat dan ketentuan
    1. Definisi
      • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
      • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
    2. Penggunaan kontribusi
      • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
      • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
    3. Pesan & Komentar
      • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
      • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
      • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
    4. Hak & Batasan
      • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
      • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
      • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
    5. Privasi & Data
      • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
      • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
    6. Pernyataan
      • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
    7. Batasan tanggung jawab
      • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
      • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
    Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
    Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
    Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
    Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau