Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Kebaratan Berpadu dengan Cheongsam

Kompas.com - 26/01/2011, 22:12 WIB

KOMPAS.com - Michelle Worth, desainer muda kelahiran Indonesia pemilik label Opium, kembali memperkenalkan rancangan busana terbarunya menjelang Imlek. Opium merupakan koleksi busana rancangan Worth yang bertumpu pada model busana khas perempuan China, cheongsam. Dengan jiwa mudanya, Worth mencoba mengkombinasikan cheongsam dengan desain modern.

Menurut buku Fashion A to Z karangan Alex Newman & Zakee Shariff, busana cheongsam adalah dress pas tubuh yang panjangnya bisa mencapai lutut atau di bawahnya. Ini merupakan busana tradisional perempuan di China. Berawal dari Manchuria, dress tradisional cheogsam terbuat dari sutra, memiliki kerah mandarin, dengan atau tanpa lengan, memiliki bukaan diagonal dari leher ke arah lubang lengan kanan dan diberikan kancing. Saat ini, cheongsam sudah banyak diubah dan bertransformasi untuk memenuhi selera pasar modern.

Worth, hari ini, Rabu, 26 Januari 2011, memperlihatkan 20 rancangannya di hadapan sekitar 150 undangan PermataBank Priority yang hadir di South Beauty Restaurant, Thamrin Nine, Jakarta Selata. Rancangan terbaru Worth yang bertajuk Cheongsam Collection Year of Rabbit - La Tradizione in Multicolore ini banyak menggunakan siluet klasik cheongsam.

"Saya banyak terinspirasi dari masa keemasan di Shanghai pada tahun 1920-an. Kala itulah pertama kali budaya barat bertemu budaya timur. Budaya barat banyak memengaruhi dalam bidang musik, film, juga fashion. Saya banyak terinspirasi dari film romantis seperti In the Mood for Love dan lainnya," jelas Worth yang memilih menggunakan bahasa Inggris untuk menjelaskan kepada pers.

Menurut Worth dalam siaran kepada pers, pada masa-masa itu, China mengalami kesulitan dan penuh perjuangan untuk mempertahankan budaya tradisionalnya. Ia menuangkan inspirasinya tersebut dengan mempertahankan siluet busana yang memeluk tubuh tetapi ditambahkan beberapa detail. "Detail yang saya gunakan kebanyakan berupa tassels (sekumpulan tali yang diikatkan di salah satu ujung) dan beading (manik-manik) untuk dekorasinya. Kalau tahun lalu, saya banyak pakai lempengan manik-manik yang membuat bentukan ular," jelas Worth yang hari itu mengenakan salah satu rancangannya dari koleksi tahun lalu, berupa dress mini dengan detail risleting yang ditempelkan diagonal dan bertabur lempengan manik-manik perak dalam desainnya itu.

Worth yang usai konferensi pers ditemani oleh ibunya, Sherly Worth menceritakan ketertarikannya terhadap cheongsam adalah karena dorongan sang ibu. "Saya yang mengarahkan dia untuk mencoba berkreasi dengan cheongsam. Awalnya ia ingin mencoba berkreasi dengan sari India, tetapi saya katakan, di Indonesia tidak banyak yang menggunakan sari. Lebih besar pasar cheongsam di sini. Memang Michelle memiliki ketertarikan pada busana tradisional. Tradisional itu kan klasik, alluring, sensual, tetapi tetap sopan," jelas Sherly kepada wartawan.

Dari temanya, Year of Rabbit - La Tradizione in Multicolore, Worth mencoba merangkum koleksinya. "Dari judul itu, berarti memodernkan tradisi. Bahwa rancangan kali ini tidak melulu berwarna merah, tetapi ada juga warna emerald green, gold, white, dan gold. Aplikasinya juga tidak biasa, tetapi masih memiliki ciri khas cheongsam di bagian kerah dan siluet tubuh yang mengikuti lekuk pemakainya." Tak hanya itu, Michelle juga nampaknya mencoba mengintegrasikan keseksian dalam busana-busananya. Contohnya, di salah satu koleksinya, ia membuat "peep hole" di sisi kiri dan kanan tubuh busananya, serta membuat belahan di sisi paha yang sangat tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com