Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berlanjut, Kasus Susu Berbakteri

Kompas.com - 11/02/2011, 03:25 WIB

”Seluruh hasil pengujian itu negatif. Kami tidak menemukan ada bakteri sakazakii di susu formula yang beredar di pasaran,” kata Kepala Badan POM Kustantinah.

Pada tahun 2008 Badan POM menguji 96 sampel susu formula berbagai merek, baik produk dalam maupun luar negeri, tahun 2009 menguji 11 sampel, tahun 2010 menguji 99 sampel, dan tahun 2011 menguji 18 sampel.

Penelitian pada tikus

Polemik tentang susu formula berbakteri ini muncul ketika tahun 2008 IPB memublikasikan hasil penelitian yang dilakukan peneliti dari Fakultas Kedokteran Hewan IPB. Dari penelitian itu ditemukan 22,73 persen dari 22 sampel susu formula yang diteliti mengandung Enterobacter sakazakii.

Peneliti mengambil sampel penelitian produk susu dan makanan bayi yang beredar sejak tahun 2003 hingga 2006. Penelitian dilakukan pada mencit (anak tikus).

Badriul Hegar, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia, mengatakan, bakteri sakazakii sebetulnya ada di mana-mana, seperti di air dan udara. Namun, pada suhu 70 derajat celsius bakteri itu mati. ”Botol susu yang tidak bersih, cara memasak air yang tidak benar, dan cara penyajian susu yang kurang tepat menjadi potensi masuknya bakteri,” tuturnya.

Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Husna Zahir mengatakan, masyarakat tidak perlu resah karena pemerintah sudah memberikan jaminan keamanan pangan dengan meneliti produk susu formula dan makanan bayi yang beredar pada 2008 hingga 2011.

”Hanya saja, seharusnya pemerintah membuka ruang konsultasi bagi masyarakat yang masih resah itu,” ujarnya.(IND/COK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com