Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Sih yang Dibahas Saat Konseling Pranikah?

Kompas.com - 21/02/2011, 13:48 WIB

KOMPAS.com — Apa saja yang ingin dikomunikasikan bersama pasangan dalam konseling pranikah kembali pada kebutuhan Anda. Selain pemahaman mengenai pentingnya cinta dalam membangun relasi pasangan menikah, isu seputar seks dan cara mengelola uang juga menjadi bagian penting dalam pernikahan. Seks dan uang sering kali menjadi friksi yang merenggangkan hubungan pasangan jika tak diatasi dengan baik. Namun, sejauh mana Anda dan pasangan ingin membahas isu ini menjelang pernikahan tentu kembali pada kesiapan mental untuk menerima perbedaan.

Sebagai catatan, konseling pranikah dengan profesional bisa dilakukan bertahap. Mulai konseling per individu dilanjutkan dengan konseling berpasang. Anda dan pasangan bisa mengutarakan kepada profesional untuk fokus membahas isu tertentu atau bahkan menolak mengomunikasikan sejumlah isu. Di sinilah pentingnya peran profesional yang mampu menjadi mediator untuk menyelaraskan dua individu yang berbeda dalam memasuki hubungan pernikahan.

Ahli kejiwaan, dr Ratna Mardiati, SpKJ, dari Klinik Angsamerah menjelaskan, perempuan dan laki-laki bisa memilih apa yang ingin dibicarakan dalam konseling pranikah. Umumnya ada tiga hal yang akan dikomunikasikan.

1. Keuangan
Jika pasangan memilih untuk membicarakan soal uang dan cara mengelolanya, profesional membantu pasangan mengenali kebutuhan. "Pembicaraan soal uang tidak akan membahas hingga nilai rupiah, tetapi lebih bicara berapa bagian untuk keluarga dan sejauh mana uang boleh digunakan untuk pengembangan setiap individu," ujar dr Ratna saat acara bincang-bincang bertema "Sex, Love and Human Brain" beberapa waktu lalu.

2. Pembagian waktu
Meski sudah menikah nantinya, setiap individu tetap menjadi dirinya dan tidak selamanya atau semuanya menempel dalam relasi hubungan pernikahan. Kegiatan apa saja yang boleh dijalankan untuk diri sendiri, keluarga, dan kehidupan berpasangan juga kerap dibahas dalam konseling pranikah. Pemahaman yang dibangun sejak awal melalui konseling pranikah akan membuat dua individu berbeda bisa lebih memahami kebutuhan masing-masing.

3. Perencanaan ke depan
Setiap individu, Anda atau pasangan, berkeinginan untuk mengembangkan potensi diri. Suami atau istri ingin mengejar pendidikan lebih tinggi, misalnya, atau berbagai pencapaian lain yang ingin diwujudkan setiap individu. Perencanaan ke depan untuk pengembangan diri juga menjadi pembahasan dalam konseling pranikah. "Jika ada kesepakatan pada awal, tidak akan timbul friksi ke depannya. Atau setidaknya pasangan dapat bermusyawarah agar relasi lebih baik," tutur dr Ratna.

Sementara, jika bicara seks, pembekalan mengenai cinta saat konseling pranikah menjadi penguatnya. "Kalau sudah cinta, lupakan yang terjadi di belakang. Perlu ada penerimaan atas diri dan risiko dari persoalan seksualitas yang dibicarakan, yang penting cinta," kata seksolog dan androlog dr Heru Oentoeng.

Ia kembali menegaskan, isu keperawanan kerapi menimbulkan friksi pada pasangan yang akan menikah atau yang sudah menjalani pernikahan. Namun, katanya, dengan adanya pemahaman mengenai pentingnya menumbuhkan cinta dalam hubungan, isu semacam ini semestinya bukan lagi benalu dalam relasi pasangan menikah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com