Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Pembakaran Lemak dengan Pola Makan

Kompas.com - 02/04/2011, 14:20 WIB

Kompas.com - Tidak semua kalori memiliki sifat yang sama. Beberapa ada yang membutuhkan energi lebih banyak untuk dicerna, namun ada juga yang mudah dicerna. Untuk meningkatkan proses metabolisme tubuh agar berat badan tak melonjak, ikuti kiat yang diberikan Leslie Bonci, direktur sport nutrisi dan penulis buku The Active Calori Diet.

- Konsumsi protein rendah lemak

Tubuh memerlukan kalori lebih banyak untuk mencerna makanan yang termasuk dalam protein rendah lemak seperti daging tanpa lemak, telur, atau susu rendah lemak.

- Fokus pada serat

Makanan yang kaya serat berada di urutan kedua dalam daftar kalori aktif. Konsumsi sayuran dan buah dengan kulitnya, terutama untuk apel. Sumber serat lainnya dalah sereal dan produk serelia utuh.

- Terus mengunyah

Pilih memakan langsung buah daripada membuatnya menjadi jus siap minum. Mulut adalah bagian pertama dalam sistem pencernaan kita. Untuk membuatnya bekerja lebih keras, kunyahlah makanan Anda dengan perlahan.

- Tambahkan rasa pedas

Bersyukurlah karena makanan Indonesia kebanyakan memiliki cita rasa pedas. Capcaisin, kandungan dalam cabai yang memberi rasa pedas, ternyata efektif membakar 10-20 kalori.

- Teh hijau

Anda boleh mengonsumsinya dalam kondisi panas atau dingin, teh hijau memiliki efek mempercepat proses metabolisme dalam tubuh. Agar upaya ini tidak sia-sia, batasi gula dalam cangkir teh Anda.

- Memasak

Mengolah hidangan tentu membakar lebih banyak kalori daripada Anda tinggal duduk manis dan menikmati sajian di meja.

- Awas kalori nonaktif.

Kue-kue kering, cokelat, keripik, soda, serta daging yang sudah diolah (nugget atau daging asap) sangat mudah dicerna dan lebih sering disimpan tubuh sebagai lemak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com