Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Irama Hidup Niken Suryo Sofyan

Kompas.com - 25/04/2011, 09:03 WIB

KOMPAS.com - Meski baru saja menembus kemacetan pada jam pulang kantor, Niken tetap penuh senyum. Padahal, untuk mencapai Restoran Kembang Goela di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, tempat kami bertemu, ia harus menyetir sendiri dari kantornya di Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Perempuan berdarah biru dari Keraton Yogyakarta ini selalu bertutur kata santun. Jika sekarang Niken menduduki jabatan sebagai manajer hubungan perusahaan di perusahaan farmasi dan kimia yang berpusat di Jerman, Niken membangun kariernya dari bawah.

Sejak tingkat dua di bangku kuliah, Niken sudah malang melintang bekerja di berbagai perusahaan. Dengan dasar keterampilan ilmu komunikasi yang ia pelajari, ia percaya bahwa keberhasilan dalam pekerjaan hanya bisa diraih dengan tetap menjadi dirinya sendiri.

Dengan kedudukannya saat ini—bertemu dengan banyak klien di perusahaan multinasional, membangun kerja sama komunikasi di dalam maupun luar negeri—sebenarnya membuka kesempatan untuk lebih banyak mencicipi dunia gemerlap.

Alih-alih, Niken lebih memilih segera pulang ke rumah ketika bubaran kantor tiba. ”Waktu bersama anak sulit dilewatkan,” ujarnya.

Keinginannya melanjutkan kuliah ke strata yang lebih tinggi pun diredamnya untuk sementara sembari menunggu anak-anaknya beranjak remaja. Niken memilih terus belajar secara otodidak demi memperdalam ilmu komunikasi. ”Di mana pun kita hidup yang penting jadi diri sendiri. Kemampuan, komitmen, dan kontribusi kita akan menentukan kesuksesan tanpa harus mengikuti gaya hidup orang lain,” tambahnya.

Kerja sosial
Bukan berarti Niken tak gaul. Kepiawaiannya dalam memahami orang lain pula yang kini membawanya menjadi manajer untuk bidang komunikasi perusahaan. Di perusahaan farmasi yang sudah berumur lebih 40 tahun itu, dia harus membuktikan eksistensi diri sebagai orang pertama yang menduduki jabatan baru sebagai manajer komunikasi perusahaan.

Keberhasilan berkomunikasi dengan orang lain, menurut Niken, adalah keberhasilan menyasar psikologis lawan bicara. Berkomunikasi harus jujur tanpa berpura-pura menjadi orang lain.

Dalam bekerja, Niken cukup pilih-pilih perusahaan. Sejak masih menjadi ”kutu loncat” dari satu perusahaan ke perusahaan lain yang bergerak di bidang marketing dan branding consultant, ia mencari perusahaan yang tidak sekadar mencari keuntungan, tapi juga menghargai kerja sosial.

Niken mengaku sangat percaya pada kekuatan media sosial. Melalui media jejaring sosial, seperti Facebook, Twitter, atau blog, ia sering kali merangkul individu atau komunitas yang memiliki dampak positif bagi orang lain untuk menjadi rekan kerja sosial. ”Dari media sosial kita bisa tahu bahwa banyak sekali orang yang punya kepedulian kepada orang lain,” tambahnya.

Tetap Yogya
Lahir dan besar di Jakarta, dia justru merasa menjadi ”manusia” ketika pulang ke Yogyakarta. Di Yogyakarta, menurut dia, hidup berjalan lebih pelan. Karena tak terjebak kemacetan jalan raya dan tak terbelenggu pekerjaan seperti di Jakarta, Niken dan keluarganya bisa lebih banyak menikmati waktu luang.

”Kami tiga bersaudara selalu merasa Jogja sebagai rumah. Adik yang tinggal di Amerika juga akan menyebut pulang kalau ke Jogja. Irama hidup di Jogja berbeda, rasanya ayem,” ujar Niken.

Bagi Niken dan keluarganya, Yogyakarta menjadi rumah bagi hati mereka. Ayahnya, Suryo Sosronegoro, menjadi aktivis di Forum Intelektual Budayawan Yogya semenjak memasuki masa pensiun. ”Di Jakarta ya cuma untuk kerja dan cari uang,” tambahnya.

Niken mengawali kariernya dengan bekerja di bidang marketing dan branding consultant di beberapa perusahaan. Dia juga sempat tiga tahun menjadi head of corporate comunication and public relation di sebuah perusahaan otomotif.

Waktu luang di antara tumpukan pekerjaan biasanya diisi dengan liburan bersama keluarga. Di waktu luang pula, suaminya, Hendri Sofyan (43), yang pernah menjadi chef di Swiss selalu memanjakannya dengan makanan enak ketika kumpul sekeluarga di rumahnya yang berlokasi di Jati Waringin, Jakarta Timur.

Padatnya jadwal kerja memang telah memisahkan Niken dari hobi lama memanjat gunung, tapi ia mengaku menemukan keasyikan tersendiri ketika sedang membaca buku. Kebahagiaan bagi Niken pun sangat sederhana, yaitu ketika pencapaian hidupnya mampu membuat orangtuanya bahagia.

• Lahir: 1 Maret 1973
• Suami: Hendri Sofyan
• Anak:
- Satrio Jodi
- Sanjaya Endra
• Pendidikan:
- Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta
- London School of Public Relation (LSPR) Jakarta
• Pekerjaan:
- Manager Corporate Communication PT Merck Tbk (2009-sekarang)
- Head of Corporate Comunication and Public Relation PT Tunas Ridean Tbk (2005-2009)

(Mawar Kusuma)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com