Berlin, Minggu
”Lebih banyak korban masih bisa jatuh,” kata Daniel Bahr kepada koran
”Terus menurunnya jumlah infeksi baru memberikan alasan untuk optimistis. Akan tetapi, itu tidak menyingkirkan kemungkinan lebih banyak kasus EHEC (
Dari 33 korban tewas karena EHEC, 32 orang dari Jerman dan seorang adalah perempuan di Swedia yang baru-baru ini bepergian ke Jerman. Lebih dari 3.000 orang jatuh sakit di 14 negara.
Para pejabat Jerman hari Sabtu mengatakan, kecambah (taoge) telah menyebabkan wabah itu. Perusahaan pertanian organik yang memproduksi kecambah tersebut tidak bisa disalahkan.
Lembaga Penilaian Risiko (BfR) Jerman mengonfirmasikan hasil uji yang diumumkan hari Jumat, yang mengidentifikasi kecambah dari sebuah tanah pertanian organik di Desa Bienenbuettel, Jerman utara. Kecambah ini membawa
Menteri Pertanian Regional Gert Lindemann mengatakan, perusahaan pertanian itu tidak melakukan kesalahan apa pun karena mempunyai standar higienis yang tinggi.
Bakteri yang juga menyebabkan larangan beberapa sayuran dari Eropa itu menyebabkan para petani merugi jutaan dollar AS.
Para penyidik menemukan bukti jejak langsung bakteri itu. Seorang pria di Negara Bagian Rhine Westphalia Utara menyerahkan kepada pihak berwenang sebuah paket kecambah yang telah dia buang ke tempat sampah setelah kecambah itu menyebabkan istri dan putrinya sakit.
Pemeriksaan memperlihatkan pertanian yang merupakan asal kecambah itu higienis dan mengikuti semua peraturan sehingga belum diketahui bagaimana ada EHEC dalam produknya. Namun, pertanian itu ditutup dan semua produknya ditarik. Pertanian itu memproduksi kecambah dari berbagai produk, seperti kacang hijau, kacang azuki, dan lentil.