Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/07/2011, 15:36 WIB

KOMPAS.com – Jakarta Fashion Week 2011/2012 (JFW) akan kembali digelar pada 12-18 November 2011 di Pacific Place, SCBD, Jakarta. Selain sebagai penentu arah mode Indonesia pada tahun depan, event ini menjadi wadah untuk mewujudkan misi meningkatkan kualitas industri fashion Indonesia, baik dalam lingkup lokal maupun internasional.

Menurut Baslir Djamal, Commercial Director Femina Group -penyelenggara JFW- siapa saja bisa mendapat kesempatan untuk menunjukkan karyanya, baik itu desainer yunior maupun senior. Tahun lalu, jumlah desainer yang berpartisipasi sebanyak 150 desainer Indonesia. Tahun ini ia memperkirakan jumlahnya akan naik menjadi sekitar 160-170 desainer.

"Akan ada desainer dari luar negeri, namun jumlahnya diusahakan tidak lebih dari lima persen. Satu syarat yang harus mereka penuhi adalah mereka harus bisa berkolaborasi dengan desainer Indonesia. Jadi yang harus menjadi fokus tetap desainer Indonesia,” ungkap Baslir, saat jumpa pers JFW 2011/2012 di atrium fX Plaza, Senayan, Jakarta, Selasa (5/7/2011) lalu.

Desainer yang diberi kesempatan adalah yang berasal dari negara-negara ASEAN, namun jumlahnya tetap dibatasi. “Satu negara satu desainer, dan itupun harus desainer yang sudah go international, sehingga ruang lingkupnya menyempit,” tambahnya.

JFW berkeinginan memberikan kesempatan bagi para desainer Indonesia untuk berkolaborasi dengan desainer luar negeri sekaligus berpartisipasi dalam event-event internasional. Untuk itu akan diadakan Lomba Perancang Mode dimana pemenangnya akan dikirim ke Los Angeles untuk menghadiri event mode internasional.

Para desainer yang berpartisipasi dalam JFW akan diseleksi, dan yang terbaik akan memperoleh kesempatan untuk mengikuti program Business in Fashion di Instituto Marangoni Italia. “Yang akan terpilih mengikuti program di fashion institute tersebut adalah desainer yang telah memiliki bisnis fashion, bukan sekadar merancang busana. Contohnya seperrti Biyan, yang memiliki brand X.M.L, memiliki butik sendiri. Intinya telah menjalankan bisnis fashion secara langsung, bukan hanya merancang busana dan mengikuti fashion show,” jelas Baslir

JFW 2011/2012 juga akan bekerja sama dengan BRI dimana nasabah binaan BRI, baik itu desainer maupun pengusaha UMKM di bidang fashion, akan ikut berpartisipasi. Keterlibatan nasabah BRI ini dimaksudkan untuk memperluas jangkauan JFW.

“Fashion Week akan menghubungkan perajin tradisional dengan fashionist yang sudah mengerti tren dan mengetahui seluk-beluk pasar. Kolaborasi ini akan mengangkat dunia fashion Indonesia sehingga para perajin juga mengerti bagaimana industri fashion yang sesungguhnya,” ungkapnya.

Berbicara mengenai industri fashion, JFW memiliki misi mempersiapkan desainer memasuki industri fashion. Karena, ujian sebenarnya bagi para desainer adalah menyediakan koleksi pakaian jadi. Event ini pasti akan dihadiri oleh para buyer, sehingga desainer juga harus siap bila ada buyer yang berminat untuk mendistribusikan koleksi mereka.

Tahun lalu, Dee Ong dengan label Batik 118 memiliki buyer yang membawa koleksinya ke pasar Eropa! Dan siapa tak mengenal Tex Saverio (27)? Kiprah Tex di Jakarta Fashion Week tahun lalu melambungkan namanya di panggung fashion dunia. Tex bahkan diminta merancang busana untuk pemotretan Lady Gaga di majalah Harper’s Bazaar Amerika edisi Mei 2011! Blogger di luar negeri pun menjuluki pria kelahiran Jakarta, 28 Agustus 1984, ini sebagai the next Alexander McQueen.

“Oleh karena itu di sini akan terlihat kesiapan para desainer memasuki industri fashion. Apakah ia hanya siap untuk peragaan busana saja, atau sudah mempersiapkan kelanjutan dari event ini hingga setahun ke depan,” ujar Baslir.

Selain mengadakan peragaan busana, JFW tahun ini juga akan menggelar workshop fashion sebagai pre-event, dan audisi model. Audisi diadakan usai jumpa pers, untuk menyaring 175 model yang akan tampil memeragakan busana koleksi para perancang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com