Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melukis Kuku dengan "Gel Nail"

Kompas.com - 06/09/2011, 08:26 WIB

Di Blossom Nails, Sandra menjelaskan, teknik yang tengah disukai konsumen adalah melukis dengan menggunakan gel atau yang biasa disebut gel nail. Bahan ini, dikatakan Sandra, memiliki kelebihan tahan lama, terlihat lebih alami, dan bahannya tidak berbau seperti akrilik yang dicampur cairan monomer.

Untuk seni lukis kuku menggunakan gel, langkah pertama yang harus dilakukan adalah membersihkan kultikula kuku agar gel tak mudah lepas. Setelah kuku dalam kondisi keruh, gel bening diaplikasikan lalu dipanggang di bawah sinar ultraviolet.

”Setelah itu kuku diwarnai, dipanggang lagi, dilukis, diberi gambar 3D atau kristal. Proses terakhir adalah dipanggang lagi dan diberi top coat agar hasilnya terlihat mengilat,” ujar Sandra.

Kebiasaan mempercantik diri dengan mewarnai kuku diperkirakan ada sejak 3.000 tahun sebelum Masehi. Ketika itu, orang China menggunakan semacam lapisan sekali pakai di kuku mereka. Setelah beberapa jam didiamkan, muncullah warna merah muda di permukaan kuku. Di India, para perempuan mewarnai kuku mereka dengan menggunakan bubuk dari tanaman henna yang meninggalkan warna merah kecoklatan.

Tak hanya mempercantik bagian tubuh, warna kuku juga melambangkan status sosial seseorang di daerah tertentu, seperti yang berlaku di Mesir. Orang dengan status sosial tinggi akan menggunakan warna merah, sedangkan dari kelas yang lebih rendah hanya boleh memakai warna pucat.

Di abad ke-19, melukis di atas kuku diawali dengan kepopuleran manicure di berbagai salon di Amerika Serikat. Dalam perkembangannya, di tahun 1920-an, teknik mewarnai mobil menjadi inspirasi untuk mewarnai kuku.

Revlon, menjadi perusahaan pertama yang memopulerkan produk cat kuku dan mencapai puncak ketenaran di tahun 1940-an.

Cat kuku juga menjadi media untuk mengomunikasikan identitas kelompok, seperti kelompok gotik dan para penyanyi rock yang menyukai warna hitam untuk kuku mereka.

Di era 1990-an, mewarnai dan seni melukis di atas kuku memasuki panggung mode, dan menjadi pencetus tren.

(Yulia Sapthiani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com