Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Indonesia Pernah "Selingkuh" dengan Kuliner Barat

Kompas.com - 28/10/2011, 10:10 WIB

KOMPAS.com - Beberapa tahun belakangan ini, kuliner tradisional kembali menggelora. Orang Indonesia tampak tak ragu untuk kembali menikmati makanan "kampung" setelah sebelumnya "terlena" dengan banyaknya makanan asing yang masuk ke Indonesia. Kebangkitan akan kecintaan terhadap hidangan tradisional ini dinilai sebagai arah yang bagus untuk kembali menemukan jati diri bangsa melalui kuliner.

Indonesia memang pernah mengalami krisis jati diri dalam hal kulinernya. Dulu, masyarakat Indonesia lebih menyukai aneka makanan dan minuman impor seperti pizza, steak, spageti, sushi, dan lain sebagainya. Hal ini disebabkan karena masyarakat Indonesia merasa menyantap hidangan asing memberikan gengsi yang lebih tinggi dibandingkan dengan saat menikmati makanan lokal.

"Bisa dibilang 10 tahun lalu, masyarakat Indonesia 'selingkuh' dengan kuliner barat," ungkap Arie Parikesit, salah satu pendiri komunitas kuliner Jalansutra, saat obrolan "'Bango Dukung Pengukuhan Semur Sebagai Identitas Bangsa" di Restoran Bebek Bengil, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (27/10/2011) lalu.

"Perselingkuhan" ini menurutnya terjadi karena makanan juga disebut sebagai salah satu simbol kemapanan seseorang. Artinya, orang yang bisa menyantap makanan barat adalah orang yang mapan. Namun seiring berjalannya waktu, masyarakat mulai merasakan kerinduan tersendiri terhadap kuliner tradisional.

"Pasti akan ada rasa kangen untuk kembali makan makanan tradisional yang dulu sering dimasak ibu di rumah," tukas Arie.

Rasa kangen inilah yang pada akhirnya membuat makanan tradisional kembali berjaya di tanah air. Semakin tumbuhnya kesadaran dan kecintaan pada kuliner Indonesia ini membuat banyak orang kini justru berlomba-lomba menemukan aneka kuliner tradisional yang sudah mulai langka.

"Sekarang ini malahan orang-orang justru bangga kalau bisa menemukan makanan Indonesia yang aneh-aneh dan ditemui di gang-gang kecil, dan punya harga yang murah," tambah Arie.

Ditambahkan Arie, beberapa tahun belakangan ini merupakan masa keemasan kebangkitan kuliner Indonesia. "Agar tren kuliner tak berbalik seperti tren fashion, maka sebaiknya kecintaan akan kuliner tradisional ini tetap dipelihara dan dicintai agar tren kuliner barat tak lagi menguasai Indonesia dan menyingkirkan makanan tradisional di tanah airnya sendiri," pesannya.

* Ingin mengetahui problema ibu bekerja, tips gaya dan menjaga kebugaran, baca Lipsus Working Mom.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com