Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LIPI Kembangkan Pustaka Ekstrak

Kompas.com - 07/11/2011, 20:08 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com — Ribuan spesies tumbuhan yang terdapat di Indonesia dinilai banyak yang memiliki manfaat tersembunyi. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berupaya mengeksplorasi manfaat tersebut, terutama dalam bidang medis, dengan mengembangkan pustaka ekstrak.

"Kami saat ini sedang mengembangkan extract library sehingga ke depan kalau akan melakukan penelitian kami tinggal ambil," kata peneliti LIPI, Endang Sukara, yang ditemui Kompas.com dalam acara LIPI Expo, Senin (7/11/2011), di Jakarta.

Pustaka ekstrak secara sederhana adalah koleksi ekstrak beragam macam tumbuhan yang dinilai berkhasiat. Ekstrak disimpan pada suhu rendah sehingga tidak mengalami kerusakan. Ekstrak bisa diambil untuk diteliti kandungan senyawa ataupun uji coba manfaatnya.

Sejauh ini, kata Endang, Puslit Bioteknologi sendiri telah memiliki 6.000 ekstrak. Pusat penelitian lain di LIPI juga memiliki koleksi yang juga banyak. Menurut Endang, penelitian bisa dilakukan dengan pihak luar dengan bentuk kerja sama.

"Dengan pengembangan extract library ini ke depan orientasinya kami bisa mengembangkan obat-obatan sendiri dengan bahan yang kami miliki dan harga yang lebih terjangkau," ungkap Endang.

Ia mengatakan, ketergantungan pada obat-obatan produksi asing harus bisa dikurangi. Endang menjelaskan, saat ini teknologi LIPI telah memadai untuk meneliti ekstrak tumbuhan. Peralatan yang dimiliki LIPI bisa mendeteksi senyawa apa saja yang dikandung oleh suatu tumbuhan. Pengembangan obat-obatan sangat mungkin.

"Tinggal dana penelitiannya saja yang menjadi masalah. Kalu tidak ada, ya tidak terlaksana," cetus Endang.

Ia mengharapkan dukungan pemerintah dalam hal tersebut, termasuk dorongan agar pihak swasta di Indonesia bisa bekerja sama dalam riset. Salah satu spesies tumbuhan yang kini diteliti, berasal dari Sulawesi Tengah, ditemukan dalam ekspedisi Mekongga beberapa waktu lalu. Hasil uji yang dilakukan peneliti LIPI dan Universitas Berkeley menunjukkan bahwa tumbuhan itu punya khasiat antikanker.

"Kami sedang teliti lebih lanjut sekarang dan melihat senyawa yang dimiliki," kata Endang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com