Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perawatan Spa Tak Hanya Jawa dan Bali

Kompas.com - 09/12/2011, 11:39 WIB

Kalau pun harus mencari alternatif, tetap saja diupayakan untuk mencari bahan otentik namun dari tempat berbeda, bukan dari daerah asalnya. Nah, inilah yang menyebabkan biaya tinggi. "Belum lagi harus mencari pemasok yang konsisten dan dapat dipercaya," lanjutnya.

3. Meramu legenda
Dalam menghadirkan perawatan spa khas daerah, perlu disertakan cerita atau legenda yang dihubungkan dengan ritual di masyarakat tersebut. Mengumpulkan cerita mengenai legenda asli terkait ritual kecantikan membutuhkan proses, kata Wulan.

Meski begitu, legenda menjadi penting untuk mendukung branding dan informasi yang menguatkan produk perawatan tubuh itu sendiri.

Dengan berbagai tantangan ini, tak heran jika kemudian perawatan spa berkualitas yang menggali kekayaan dan kearifan lokal, dipatok dengan harga tinggi. Ada upaya ekstra di baliknya, selain juga pengembangan teknologi yang dibutuhkan untuk memodifikasi beberapa bahan, terutama dalam aroma yang lebih disukai masyarakat perkotaan.

"Penggunaan bahan alami tetap sama dengan tradisi masyarakat setempat, namun untuk aroma perlu dilakukan pengembangan, untuk menyesuaikan kebutuhan pasar," jelas Wulan.

Agar aman
Selain tiga tantangan tadi, pengembangan produk spa yang menunjang perawatan tubuh juga perlu dilakukan. Bagi industri spa skala besar seperti Martha Tilaar, standar keamaan produk menjadi ritual wajib yang perlu dilewati sebelum menawarkan ke publik.

Wulan mengatakan, sudah menjadi standarisasi umum ketika akan meluncurkan produk, terlebih dahulu dilakukan sejumlah tes. Seperti bagaimana reaksi produk terhadap kulit, tes alergi dan sensitivitas untuk mencegah terjadinya iritasi.

Cara pengeringan, penyimpanan, pengemasan rempah-rempah yang menjadi bahan baku perawatan spa juga penting. "Jika cara mengeringkan, menyimpan dan mengemasnya tak higienis, rempah-rempah ini bisa berjamur, dan akibatnya menyebabkan gatal-gatal bagi pemakainya," tandas Wulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com