Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sondang Akhirnya Pergi Selamanya

Kompas.com - 11/12/2011, 03:50 WIB

Jakarta, Kompas - Sondang Hutagalung (22) mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Sabtu (10/12) sekitar pukul 17.45. Sondang bertahan selama empat hari dengan luka bakar 98 persen setelah membakar diri di Istana Merdeka, Rabu sore lalu.

Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Heriawan Soejono, SpPD, membenarkan Sondang meninggal. ”Pasien sulit ditolong karena luka bakarnya tergolong berat, sudah 98 persen. Hanya 2 persen kulit yang kondisinya normal sehingga sangat sulit memulihkan pasien,” tuturnya.

Selama empat hari, Sondang dirawat di ruang perawatan intensif. Pasien tidak bisa berkomunikasi verbal. Sejumlah selang terhubung dengan tubuh Sondang untuk membantu memulihkan kondisi. Namun, nyawa Sondang tidak tertolong lagi.

Anggota staf Divisi Advokasi Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Chrisbiantoro, mengimbau semua pihak memosisikan kematian Sondang secara positif. ”Sondang merelakan diri demi pembangunan bangsa yang lebih baik dan koreksi terhadap kebijakan pemerintah,” katanya.

Tindakan Sondang membakar diri di depan Istana Merdeka mengandung arti ada masalah serius yang dihadapi bangsa ini, seperti pelanggaran hak asasi manusia dan kekerasan di Papua, peristiwa Semanggi, serta janda-janda veteran perang. ”Itu contoh borok yang disorot Sondang,” ujarnya.

Ia meminta Polri serius mengusut kematian Sondang dan segera mengumumkan hasil tes DNA untuk menepis anggapan miring terhadap aksi Sondang. Ia juga keberatan dengan pihak-pihak yang memanfaatkan Sondang untuk propaganda.

Sementara hasil tes untuk memastikan identitas Sondang belum keluar. Bob Crispianza (27), kakak kandung Sondang, mengatakan, tes DNA dilakukan dengan mengambil sampel dari Sondang dan Saurdame Sipahutar, ibunda Sondang. ”Tes DNA dilakukan hari Jumat. Hasilnya akan keluar seminggu lagi,” katanya.

Tes DNA itu dilakukan di Disaster Victim Identification Pusdokkes Polri, Cipinang, Jakarta Timur. ”Saya siap menjalani tes itu. Namun, petugas bilang cukup mama saya saja,” kata Bob.

Sementara ini, identitas Sondang, antara lain, diketahui keluarga dari bentuk fisik kaki serta sepatu yang dikenakan Sondang saat membakar diri. ”Saya kenal betul bentuk kaki adik saya. Ia juga memakai sepatu yang saya belikan,” ujarnya.

Sepatu berwarna hitam itu dibelikan Bob untuk digunakan jika adiknya diwisuda kelak. Selain sepatu, Bob juga membelikan satu set celana panjang, baju, dan pakaian dalam di Pasar Senen. Saat ini, sebenarnya Sondang sedang menyelesaikan skripsi di Universitas Bung Karno.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com