Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya Belanja Aksesori Unik ala Lingkar Pernik

Kompas.com - 29/12/2011, 12:30 WIB

Label Pernik Apik Unik Asik  juga dijual Lulu dan Olin saat bazaar, berdampingan dengan aksesori lain buatannya sendiri dengan label Pernik by Pernik. "Kalau label ini merupakan aksesori yang memang sudah jadi, kami membelinya saat traveling untuk urusan pekerjaan, dalam jumlah banyak, lalu menjualnya kembali. Tentunya, aksesori tersebut yang memang sesuai dengan karakter kami," jelasnya.

Yogyakarta, Flores, Jombang, Bali dan Jakarta (tepatnya di Rawabening, Mangga Dua dan Asemka) merupakan daerah penghasil pernik dan aksesori unik yang selalu menjadi incaran para pecinta pernik ini. Dari kota-kota tersebutlah, pernik-pernik dikumpulkan, lalu dironce menjadi ragam aksesori yang tak pasaran.

"Kami belanja di tempat yang sama, namun hasil akhirnya berbeda karena perbedaan selera, warna, ukuran. Menciptakan sesuatu yang berbeda menyenangkan karena mewakili karakter pribadi masing-masing. Lebih memuaskan lagi ketika ada orang lain yang menyukai dan membelinya," ujarnya.

Meski masing-masing punya karakter dan idealisme, referensi tetap penting untuk mengembangkan koleksi aksesori perajin Lingkar Pernik. Tren warna, model apa yang disukai penggemar aksesori menjadi bahan pertimbangan saat mencipta aksesori, kata Lulu.

Menghasilkan pendapatan tambahan tetap menjadi tujuan. Namun, komunitas Lingkar Pernik lebih melihat kebutuhan lain dari kegiatannya. "Pekerjaan yang kita lakukan sehari-hari memiliki tingkat stres tinggi, dan tidak bisa terlalu idealis. Pekerjaan meronce aksesori ini bisa dibilang tempatnya kami idealis. Namun yang ingin dihasilkan juga bukan cuma uang, tetapi tambah teman, terutama tambah pengetahuan dari segi teknik. Juga bersama ingin menelusuri sumber utama pernik di Jombang yang mulai tergencet produk China," tandasnya.

Tertarik belajar meronce pernik, atau Anda ingin mengoleksi aksesori yang unik? Bergabung saja di Lingkar Pernik dengan berbagai kegiatannya yang dapat diikuti melalui Facebook Lingkar Pernik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com