Konsultasi kesehatan tanpa antre dokter
Temukan jawaban pertanyaanmu di Kompas.com
2. Monster itu biasanya datang berulang. Karena itu perhatikan dengan seksama situasi atau peristiwa apa yang menimbulkannya kembali. Kenali faktor pencetusnya. Misal, jika monster Anda adalah mudah jatuh dalam hal seksual, hindari tempat atau situasi serta orang yang membuat anda jatuh disitu. Andalah aktor utama mencegahnya. Tidak ada gunanya anda berdoa kepada Tuhan agar mejauhkan Anda dari cobaan, tetapi memasukkan diri sendiri ke dalam pencobaan
3. Miliki seseorang yang Anda percayai untuk berbagi, dimana anda bebas mengakui perasaan dan pikiran Anda saat bermasalah kembali dengan “monster” tersebut. Minta advis, dukungan moral dan dukungan spiritual berupa doa dan sebagainya.
4. Miliki kehidupan spiritual atau hubungan pribadi yang baik dengan Pencipta, sebab FirmanNya membantu kita saat jatuh dalam “monster” tersebut. Minta kekuatan agar dipulihkan kembali sesudah jatuh seketika lamanya. Kita boleh jatuh, tapi tetap berada di tanganNya.
“Monster” layaknya “manusia lama” dalam diri kita, bagian diri kita. Manusia yang dikuasai keinginan daging. Kelemahan atau monster ini selain perlu penebusan, membutuhkan pembaharuan dari hari ke sehari.
Kita bersyukur percaya kepada Allah yang penyabar, pengasih dan penyayang. Kita perlu menyerahkan “monster” kita ini kepada Tuhan, sambil berjaga-jaga supaya kita tidak jatuh ke dalamnya. Dia sabar membaharui kita sedikit demi sedikit. Karena itu kitapun perlu sabar jika menemukan diri gagal. Belajar ‘bersahabat’ dengan monster dan menaklukkannya.
Selamat mengenali dan mengelola ‘monster’ diri masing-masing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.