Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rasa Takut Jangan Dipelihara

Kompas.com - 11/06/2012, 11:19 WIB

Fearless leadership
Orang yang begitu sibuk berkutat dengan rasa takut sudah pasti tidak bisa berpikir jernih karena terbenam dalam kompleksitas pemikirannya. Dalam bukunya Fearless Leadership, Loretta Malandro, PhD, menegaskan bahwa bila kita ingin menjadi besar, kita perlu bernyali besar. Bila kita "main aman" terus, maka organisasi yang kita pimpin akan tetap kecil. Fearless Leadership bukanlah menghilangkan rasa takut, tetapi justru menghadapinya dan berusaha mencari solusi dengan memperhitungkan semua risiko yang ditakutkan akan terjadi itu.

Keberadaan di dalam keadaan discomfort inilah yang menyebabkan orang menjadi berpikir lebih keras dan berusaha mencari lebih banyak alternatif jawaban masalahnya, dan keluar dari solusi yang itu-itu juga. Menciptakan sense of urgency adalah salah satu cara untuk membangkitkan ketakutan yang positif. Artinya, anggota kelompok menyimpan rasa takut terhadap keterlambatan, sangsi sosial yang akan dihadapi bila tidak mencapai target dalam waktu yang sudah ditentukan, bahkan siap menerima konsekuensinya.

Orang harus yakin bahwa ia tidak memelihara "victim mentality"-nya dan harus berpikir inside out. Peter Drucker mengatakan, ”People who don’t take risks generally make about two big mistakes a year. People who do take risks generally make about two big mistakes a year.” Jadi, mengapa kita harus hidup dalam ketakutan? Bila sebagai pemimpin kita sungguh-sungguh ingin maju dan berkembang, kita tidak punya pilihan kecuali keluar dari rasa takut, mulai mengepakkan sayap dan memberanikan diri untuk think bigger, mengambil risiko dan berkomunikasi sejernih-jernihnya dengan anggota tim kita.

(Eileen Rachman/Sylvina Savitri, EXPERD Consultant)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com