Magelang, Kompas
Upaya ini dilakukan sembari menunggu pasar darurat yang dijanjikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang selesai dibangun.
Prapti (50), salah seorang pedagang bahan kebutuhan pokok, mengatakan, untuk sementara, sejak Senin (16/7), dia berjualan secara lesehan dengan menumpang tempat di sebagian halaman depan rumah seorang warga di tepi jalan raya Kecamatan Bandongan. Namun,
”Saat di dalam pasar, saya bisa menyediakan lebih dari satu kuintal beras di dalam kios. Namun, pada kondisi sekarang, saya hanya bisa menyediakan 10 kilogram beras saja,” ujarnya, Selasa (17/7).
Pasar Bandongan terbakar
Agar dapat tetap berjualan, Yadi (37), salah seorang pedagang telur, menempuh cara lain. Pasca-kebakaran, dia menjajakan telur dagangannya dengan berkeliling kampung menggunakan mobil bak terbuka.
”Karena kios sudah habis dimakan api, saya berpikir tidak ada salahnya sekarang jemput bola, menjajakan dagangan dengan mendatangi pelanggan,” ujarnya.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, kios-kios di bagian depan kini banyak ditempeli kertas bertuliskan keterangan bahwa si pemilik kios berpindah tempat berjualan ke tempat tinggalnya yang berlokasi di sekitar Pasar Bandongan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magelang Eko Triyono mengatakan, untuk sementara, Pemkab Magelang tidak memiliki rencana untuk memberikan bantuan selain pasar darurat. Rencananya pembangunan pasar darurat selesai 15 hari sebelum Lebaran. ”Kami harap, para pedagang bersabar karena nantinya toh mereka tetap dapat kembali berjualan dengan menempati lokasi di pasar darurat,” ujarnya.(EGI)