Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/07/2012, 11:44 WIB

KOMPAS.com - Setelah menikah dan punya anak, orientasi perempuan berubah. Konsentrasi perempuan beralih pada pasangan, anak dan keluarga. Menjadi ibu juga merupakan pencapaian tersendiri bagi perempuan. Untuk menjalani peran barunya ini, perempuan cenderung ingin menjadi supermom, selalu merasa tahu dan bisa mengatasi segala hal.

Demikian hasil riset pasar Gramedia Majalah terhadap 3000 responden perempuan di sembilan kota. Hasil riset yang terangkum dalam Indonesia's Hottest Insight ini menyebutkan perempuan saat menjadi ibu selalu ingin memastikan keluarganya aman.

Kebutuhan akan rasa aman itu dipenuhi perempuan dengan melakukan kebiasaan baru yakni memasak, dalam rangka memberikan makanan sehat berkualitas dan aman terutama untuk anak-anak. Cara lainnya, perempuan juga semakin mengincar produk asuransi untuk memproteksi keluarganya, termasuk asuransi pendidikan anak. Asuransi memberikan rasa aman bagi perempuan kala menjadi ibu.

Riset ini menunjukkan, perempuan mulai keranjingan memasak saat menjadi ibu termasuk ibu bekerja. Bahkan perempuan yang selagi lajang tak pernah memasak, mulai melakukan kebiasaan ini. Kebanyakan perempuan bekerja usia 25-44 memasak setiap hari untuk menyajikan sarapan. Resep praktis yang didapatkan dari majalah, tabloid, juga internet membantu perempuan, terutama ibu bekerja untuk menyediakan sarapan atau hidangan harian siap santap untuk keluarga.

Mengenai aktivitas memasak, riset ini menyebutkan 60 persen ibu aktif memasak setiap hari. Sebanyak 71 persem perempuan yang sudah menikah juga memasak setiap hari. Sementara perempuan yang sudah menikah dan memiliki anak usia sekolah, 73 persennya memasak setiap hari. Sebagian ibu, 57 persen, memasak menggunakan bumbu instan. Yang terakhir ini biasanya dilakukan ibu bekerja yang membutuhkan kepraktisan namun tetap dapat memenuhi keinginannya menyediakan hidangan untuk keluarga.

Selain memasak untuk memastikan diri dan keluarganya mendapatkan makanan sehat, kaum ibu juga memenuhi kebutuhan rasa aman dari kepemilikan asuransi. Riset yang sama menunjukkan, kepemilikan asuransi melonjak pada perempuan usia 25-29. Sebanyak 20 persen dari mereka memiliki asuransi jiwa dan kesehatan, dan 18 persen memiliki asuransi pendidikan anak. Sementara asuransi pendidikan mulai menjadi kebutuhan bagi perempuan usia 35-39. Soal asuransi pendidikan, perempuan pun sangat terbuka dengan informasi baru dan memperbaharui asuransi pendidikan anak, untuk memastikan anak dan keluarganya aman.

"Mengenai kepemilikan asuransi, keputusan ada di tangan perempuan, untuk memastikan semua aman dan baik-baik karena orientasinya pada usia ini adalah saya, anak, dan pasangan," jelas Candra Widanarko, Group Publisher Women's Media dari Gramedia Majalah, dalam paparannya mengenai hasil riset Indonesia's Hottest Insight di Ballroom Hotel Mulia, Jakarta, beberapa waktu lalu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com