Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/08/2012, 09:45 WIB

TANYA :

Sekitar 4 bulan yang lalu saya menderita radang gusi sebelah kiri. Oleh dokter gigi saya waktu itu dilakukan pembedahan kecil dan dikeluarkan nanah dan darahnya. Sepulangnya, saya diberikan antibiotik dan disarankan untuk kontrol lagi 4 hari setelahnya. Waktu itu dokter juga mengatakan pada pemeriksaan lebih lanjut nantinya akan diketahui apakah gigi perlu dicabut atau tidak. Namun, karena waktu itu radang gusi saya sudah membaik dan karena kesibukan bekerja, saya tidak kembali ke dokter gigi. Beberapa waktu lalu, gusi saya meradang lagi di tempat yang sama, namun setelah 2 hari mengonsumsi tablet suplemen vitamin C akhirnya radangnya mereda. Namun aneh ketika saya meraba gusi dan gigi saya rasanya konturnya kok berbeda dari beberapa bulan yang lalu. Gigi saya serasa amblas (perasaan saya, karena hanya melalui perabaan dan belum diperiksa lebih lanjut). Pertanyaan saya, kemungkinan apa yang terjadi dengan gigi dan gusi saya? Apakah memang perlu dilakukan pencabutan gigi? Karena saya rasakan gigi saya masih sangat kuat, goyang pun tidak. Apa saran yang bisa diberikan supaya terhindar dari radang gusi? Terimakasih.

(Fabrian Dewangga, 23, Jakarta)

 

JAWAB :

Halo Fabrian yang baik,

Sayang sekali data yang anda berikan kurang memadai. Anda tidak menjelaskan kondisi gigi anda lebih lanjut (apakah berlubang atau tidak), lokasi gusi tempat dilakukan pembedahan (apakah di gusi sekitar leher gigi, dekat akar gigi, gusi bagian dalam atau luar yang menghadap pipi), di bagian kiri rahang atas atau bawah, serta meliputi berapa buah gigi. Saya akan mencoba menyimpulkan kira-kira penyakit apa yang anda derita pada saat ini, hanya berdasarkan informasi yang anda berikan. Jika dilihat adanya tindakan pembedahan kecil untuk mengeluarkan nanah dari gusi anda dan pemberian antibiotik, sepertinya anda menderita abses periodontal.

Abses periodontal merupakan infeksi berupa nanah terlokalisir pada gusi di sekeliling gigi, yang dapat menyebabkan kerusakan ligamen pendukung gigi dan tulang rahang. Penyebab terjadinya abses periodontal antara lain, adanya kerusakan pada pertemuan akar gigi, perubahan komposisi mikroflora, masuknya benda asing (seperti duri ikan, bulu sikat gigi, dan potongan tusuk gigi) ke dalam gusi, karang gigi, dinding gigi yang berlubang ke arah samping akibat kesalahan prosedur perawatan saluran akar gigi, resorpsi akar eksterna, dens invaginatus (kelainan bentuk gigi, yaitu adanya gigi di dalam gigi), dan gigi retak.

Perawatan abses periodontal antara lain :

1.      Perawatan segera.

Pemberian antibiotik sistemik dan pemberian terapi suportif (konsumsi makanan lunak, istirahat total, dan pemberian analgesik).

2.      Perawatan awal.

Meliputi tindakan drainase (mengeluarkan nanah dan darah) dan menghilangkan faktor penyebab. Serta memberikan instruksi kepada pasien, antara lain:

· Bagi pasien tanpa komplikasi sistemik diinstruksikan untuk berkumur-kumur dengan segelas air garam hangat (segelas air hangat ditambah satu sendok teh garam dapur) setiap dua jam.

· Pasien dianjurkan untuk mengurangi aktivitasnya, dan makan makanan yang lunak.

· Bila pasien agak lemah, dianjurkan untuk istirahat di tempat tidur. Biasanya setelah 24 jam pembengkakan sudah berkurang, bahkan bisa hilang dan gejala akutnya reda.

· Apabila gejala akutnya masih ada, pasien dianjurkan untuk melanjutkan instruksi yang diberikan dan kembali keesokan harinya.

· Jika gejala penyakit sudah menghilang, dapat dijadwalkan perawatan periodontal selanjutnya untuk penanggulangan lesi kronisnya.

3.      Perawatan definitif.

Memperbaiki fungsi dan estetik pasien, serta memberikan instruksi kepada pasien untuk menjaga kesehatan jaringan pendukung gigi. Instruksi kepada pasien antara lain:

· Tidak merokok dan minum minuman keras.

· Kumur air hangat dicampur dengan hidrogen peroksida 3% atau larutan klorhexidin 0,12%.

· Sikat gigi secara hati-hati.

· Mengkonsumsi suplemen nutrisi, yaitu vitamin B dan vitamin C.

· Melakukan pembersihan karang gigi secara rutin.

 

Komplikasi yang dapat timbul karena abses periodontal, antara lain kehilangan gigi dan penyebaran infeksi. Abses periodontal yang dikaitkan dengan kehilangan gigi biasanya dijumpai pada kasus-kasus periodontitis sedang sampai parah, selama fase pemeliharaan. Abses periodontal merupakan penyebab utama dilakukan pencabutan gigi pada fase pemeliharaan dimana terjadi pembentukan abses yang berulang dan gigi mempunyai prognosis yang buruk.

Oleh karena itu, pada kasus anda jika setelah dilakukan evaluasi ternyata masih timbul abses (absesnya berulang), padahal telah dilakukan seluruh prosedur perawatan yang sesuai seperti yang saya jelaskan diatas. Maka ada kemungkinan gigi harus dilakukan pencabutan untuk menghilangkan sumber infeksinya.

 Pada kasus gusi anda yang terasa berbeda konturnya, hal ini normal terjadi setelah dilakukan pembedahan kecil pada gusi anda. Jaringan gusi tersebut akan mengalami proses penyembuhan membentuk jaringan baru, sehingga konturnya terasa beda. Namun lama-kelamaan akan kembali normal seperti sedia kala.

Pada kasus gigi anda yang terasa amblas, hal ini kemungkinan berasal dari abses yang belum hilang. Sehingga jaringan pendukung gigi anda rusak, yang mengakibatkan gigi tidak ada yang menahan.

Ada baiknya, anda segera kembali ke Dokter Gigi langganan anda untuk mengatasi keluhan-keluhan yang masih ada. Serta, banyak pemeriksaan penunjang sebelum memutuskan untuk dilakukan pencabutan gigi. Seperti pemeriksaan radiografi gigi, pemeriksaan klinis, serta riwayat keluhan pasien. Anda dapat juga berkonsultasi ke Dokter Gigi yang lebih kompeten di bidang ini, yaitu Dokter Gigi Spesialis Periodonsia (Drg., SpPerio).

Demikian Fabrian, semoga cukup jelas.

Salam gigi sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com