Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hitung-hitung Asuransi Pendidikan

Kompas.com - 11/10/2012, 02:40 WIB

Joice Tauris Santi

Banyak orangtua yang berharap dapat menyekolahkan anak-anaknya kelak. Sekolah sampai jenjang pendidikan yang setinggi mungkin. Pendidikan merupakan salah satu eskalator sosial yang biayanya semakin lama semakin mahal.

Salah satu cara untuk mempersiapkan dana pendidikan adalah dengan membeli asuransi pendidikan. Biasanya, pada produk-produk asuransi pendidikan memberikan perlindungan terhadap jiwa orangtua dan memberikan uang untuk biaya sekolah. Jika terjadi hal-hal yang berisiko terhadap orangtua, perusahaan asuransi akan memberikan dana untuk kelangsungan pendidikan.

Namun sayangnya, banyak pula orangtua yang tidak menghitung dengan cermat berapa kebutuhan biaya pendidikan dengan santunan asuransi pendidikan yang akan diterima. Kebanyakan orangtua mendapati uang yang didapatkan dari asuransi pendidikan yang diterima jauh dari mencukupi biaya pendidikan anaknya.

Pangkal persoalan dari ketidaksesuaian itu adalah perbedaan laju inflasi di dunia pendidikan dengan laju pertumbuhan dana yang diinvestasikan dalam asuransi pendidikan.

Inflasi dalam dunia pendidikan dapat mencapai 15 persen per tahun. Jadi misalnya biaya untuk kuliah di fakultas kedokteran saat ini menghabiskan dana sebesar Rp 300 juta, 10 tahun ke depan, biaya ini akan membengkak menjadi Rp 1,2 miliar. Masalahnya, apakah santunan dari asuransi pendidikan yang dimiliki akan mencukupi biaya tersebut? Jika tidak cukup tentu orangtua harus menambah lagi biaya pendidikan anaknya.

Ketika menawarkan proposal asuransi pendidikan, biasanya agen asuransi memberikan ilustrasi kapan dana pendidikan dapat ditarik. Beberapa perusahaan asuransi menawarkan jadwal pengambilan dana pendidikan pasti, semisal ketika anak masuk taman kanak-kanak, masuk sekolah dasar atau masuk sekolah menengah dan kuliah.

Kelemahan penarikan terjadwal ini adalah tidak tepatnya waktu cairnya dana asuransi pendidikan dengan kebutuhan. Misalnya dana cair pada bulan Agustus, sesuai dengan ulang tahun polis, sementara orangtua memerlukan dana untuk membayar sekolah pada bulan Mei.

Artinya, orangtua harus menalangi dahulu kebutuhan pendidikan anaknya sebelum mendapat dana dari asuransi.

Ada pula produk asuransi yang memberikan keleluasaan penarikan dana. Dana dapat ditarik kapan saja sesuai dengan kebutuhan. Maklumlah, belakangan ini sekolah-sekolah terutama sekolah swasta meminta pembayaran uang pangkal jauh hari sebelum anak mulai sekolah di bulan Juli. Produk seperti ini tentu lebih fleksibel karena dapat disesuaikan dengan jadwal pembayaran sekolah.

Ilustrasi dana

Selain ilustrasi mengenai waktu pengambilan dana, ada juga ilustrasi berapa besar dana yang dapat ditarik di kemudian hari. Besaran dana ini bergantung pada berapa besar premi yang dibayarkan dan berapa besar pengembangan investasi pada asuransi tersebut.

Perusahaan asuransi menawarkan banyak jenis asuransi pendidikan. Ada yang menawarkan jaminan imbal hasil investasi sebesar 4,5 persen per tahun ditambah dengan imbal hasil investasi tambahan jika ada.

Ada pula produk asuransi pendidikan yang terkait dengan unit link. Artinya, ada sebagian premi yang diinvestasikan ke dalam berbagai macam sarana investasi seperti pasar uang, obligasi, atau saham.

Hasil investasi sangat tergantung dari keadaan pasar finansial, seperti harga obligasi atau saham yang berfluktuasi.

Terkadang dana yang akan didapatkan terlihat sangat besar. Semisal, dalam sebuah ilustrasi, dengan membayar premi sekian rupiah, dana yang akan cair pada saat anak kuliah sebesar Rp 50 juta.

Mungkin dana itu terlihat cukup besar untuk nilai sekarang. Tetapi anak Anda saat ini berusia 5 tahun dan akan kuliah 13 tahun lagi. Apakah 13 tahun mendatang dana sebesar itu sudah mencukupi untuk membiayai kuliahnya? Tentu harus diperhitungkan dengan matang.

Menghitung dana

Menghitung keperluan dana pendidikan tidak sulit. Untuk lebih mudah, biaya dihitung berdasarkan masing-masing jenjang sekolah. Misalnya anak saat ini berusia satu tahun. Berarti dia akan masuk taman kanak-kanak pada usia lima tahun, jadi masih ada sisa empat tahun lagi.

Jika biaya taman kanak-kanak saat ini sebesar Rp 1 juta, dengan kenaikan harga antara 10-15 persen per tahun, empat tahun lagi biaya itu akan mencapai Rp 1,46 juta hingga Rp 1,7 juta. Apakah biaya yang ditawarkan asuransi pendidikan sudah mencukupi?

Untuk masuk sekolah dasar, masih ada waktu 6 tahun lagi. Semisal biaya di sekolah dasar saat ini sebesar Rp 5 juta, dengan inflasi 10-15 persen per tahun, akan menjadi Rp 8,8 juta hingga Rp 11,5 juta.

Lagi-lagi perlu diperiksa apakah dana asuransi pendidikan yang dimiliki akan mencukupi di kemudian hari.

Jangan hanya silau oleh nilai sekarang yang belum tentu mencukupi untuk di masa yang akan datang. Perhitungan ini terus dapat dilakukan hingga jenjang kuliah.

Dengan perhitungan matang, asuransi pendidikan dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Selamat berhitung….

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com