Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kegiatan Jasmani pada Usia Lanjut

Kompas.com - 25/11/2012, 03:51 WIB

DR SAMSURIDJAL DJAUZI

Saya sudah lima tahun ini menjalani pensiun. Umur saya 65 tahun, semula bekerja sebagai guru SMA dan sekarang saya hanya mengajar murid yang memerlukan pelajaran tambahan. Istri 63 tahun dan juga sudah pensiun. Kami berdua relatif sehat. Saya menderita darah tinggi sejak tujuh tahun lalu. Istri menderita kencing manis, tetapi terkendali dengan pengaturan makanan dan minum obat penurun gula secara teratur.

Sehabis shalat subuh kami jalan kaki sekitar perumahan sekitar 30 menit. Jalan kaki kami laksanakan setiap hari kecuali ada hujan. Saya setiap hari minum tablet darah tinggi dan dokter saya menganjurkan saya untuk menurunkan berat badan. Meski saya bukan penderita diabetes, dokter menganjurkan saya untuk diet agar berat badan turun.

Saya membaca di berbagai ruang kesehatan bahwa olahraga penting untuk pemeliharaan kesehatan orang berusia lanjut. Apakah jalan kaki dapat dianggap olahraga? Saya sudah lama meninggalkan main badminton. Apakah jalan kaki cukup sehat? Apa yang harus diperhatikan oleh orang usia lanjut dalam melaksanakan jalan kaki di pagi hari.

Benarkah berat badan juga perlu diperhatikan. Saya sekarang masih kegemukan. Tinggi 162 cm dan berat badan 70 kg. Berat badan saya meningkat selama saya pensiun.

Bagaimana pandangan ilmu kedokteran tentang manfaat olahraga dan pengurangan kalori pada orang usia lanjut? Benarkah jika makan dikurangi, akan bermanfaat bagi kesehatan orang usia lanjut? Terima kasih atas penjelasan dokter.

O di J

Jawab

Pemeliharaan kesehatan pada orang usia lanjut merupakan topik hangat di kalangan kedokteran. Pada pertemuan ilmiah kedokteran, topik mengenai usia lanjut biasanya menjadi diskusi yang menarik. Tahun lalu, misalnya, pada pertemuan ilmiah penyakit dalam, Dr Siti Setiati, seorang pakar geriatri, berceramah mengenai pengaruh restriksi kalori dan aktivitas fisik pada orang berusia lanjut. Beliau merangkum berbagai penelitian mengenai restriksi kalori dan aktivitas fisik pada kesehatan orang berusia lanjut.

Ternyata penelitian restriksi kalori dimulai dari penelitian binatang. Penelitian pada tikus dan hamster di luar negeri menunjukkan restriksi makanan dapat menghambat proses penuaan. Tikus yang mengalami restriksi kalori usia maksimalnya lebih panjang 20-50 persen dibandingkan dengan tikus yang tidak diperlakukan restriksi kalori. Penelitian pada binatang juga menunjukkan bahwa restriksi kalori dapat menghambat penyakit degeneratif, termasuk kanker.

Bagaimana dengan pengaruh restriksi kalori pada manusia? Apakah pengurangan kalori juga bermanfaat bagi manusia? Alat ukur yang digunakan pada penelitian restriksi kalori pada manusia adalah kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah. Beberapa penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa restriksi kalori pada manusia bermanfaat dan dapat menurunkan kadar gula darah, lemak, dan tekanan darah. Bahkan, kemampuan kognitif juga meningkat. Penerapannya dalam kehidupan sehari-hari adalah jangan makan terlalu banyak. Makanlah sesuai dengan kebutuhan atau sedikit lebih rendah daripada kebutuhan. Restriksi kalori ini jauh lebih baik daripada mengonsumsi kalori secara berlebihan.

Manfaat olahraga

Salah satu faktor yang berperan dalam proses penuaan adalah stres oksidatif. Olahraga selain dapat meningkatkan kebugaran, ternyata juga dapat menurunkan kadar stres oksidatif. Bahkan, penelitian jangka panjang menunjukkan bahwa gaya hidup aktif dan berolahraga dapat menurunkan risiko kematian. Selain itu, yang tidak kalah penting, olahraga juga dapat meningkatkan skor memori.

Olahraga dapat dilakukan secara sendiri ataupun berkelompok. Jika kita berolahraga secara berkelompok, kita juga mengalami interaksi sosial yang sudah tentu meningkatkan kualitas hidup kita. Namun, jika tak mungkin berolahraga dengan teman, dapat dilakukan sendiri.

Kegiatan fisik, seperti jalan kaki, merupakan olahraga yang tergolong aerobik, baik untuk kesehatan jantung dan paru-paru. Namun, olahraga tersebut harus dilakukan cukup lama dan cukup sering. Banyak orang yang berusia lanjut jalan kaki, baik di sekitar rumah maupun di taman. Kita perlu menggalakkan kegiatan tersebut dan memberi dukungan agar kegiatan tersebut dapat dilakukan secara nyaman dan aman.

Jika jalan kaki dilakukan di jalan umum, hati-hati risiko kecelakaan. Orang tua kemampuan pendengaran dan penglihatannya menurun sehingga mungkin kurang waspada terhadap adanya kendaraan. Selain itu, di kota besar kita juga masih banyak saluran air yang tak tertutup dan trotoar yang rusak sehingga hati-hatilah jika berjalan kaki jangan sampai jatuh. Agar mudah terlihat, gunakan baju atau kaus yang warnanya mencolok.

Banyak orang yang mengira berjalan tanpa alas kaki lebih sehat. Sebenarnya pandangan ini kurang tepat. Justru jika berjalan tanpa alas kaki risiko luka atau tertusuk benda tajam akan meningkat. Luka atau tusukan tersebut dapat terinfeksi dan akan menimbulkan masalah kesehatan yang serius, apalagi jika yang tertusuk atau luka penderita kencing manis.

Jadi, kegiatan fisik dan restriksi kalori baik dilakukan dan kebiasaan ini dapat dimulai sejak muda. Pada orang berusia lanjut, restriksi kalori dan olahraga tetap masih bermanfaat. Karena itu, saya berharap Anda dan istri meneruskan kegiatan jalan kaki dan jika makan mengurangi kalori.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com