Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Ramli, Itang Yunasz Ajak Lestarikan Bordir

Kompas.com - 25/01/2013, 14:18 WIB

KOMPAS.com - Para perancang busana Indonesia, melalui Itang Yunasz, tengah menggagas untuk mengadakan peragaan busana yang mengangkat konsep bordir. Ide ini mengemuka setelah perancang yang dikenal setia mengeksplorasi bordir dan kain nusantara, Ramli, berpulang.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ramli menghembuskan nafas terakhir dalam usia 62 tahun di Rumah Sakit Gading Pluit, Jakarta Utara, Rabu (23/1/2013) pukul 06.45 lalu. Ramli tak mampu lagi bertahan setelah selama tiga tahun terakhir bergulat melawan penyakit kanker usus.

“Sebenarnya ini baru taraf ide. Rencananya seluruh desainer membuat bordir sebagai penghormatan terhadap Ramli,” ucap Itang kepada Kompas Female, yang ditemui saat melayat almarhum Ramli di kediamannya, jalan Semarang No 1, Menteng, Jakarta.

Ide tersebut ditanggapi positif oleh rekan-rekan desainer lain. “Ramli bisa dikatakan bapak bordir Indonesia, dan ia telah meninggalkan warisan ilmu yang sudah dibukukan. Jangan sampai terputus, supaya bordir tetap dicintai di Indonesia,” timpal Ghea Panggabean.

Karena baru sekadar ide, Itang belum dapat menjelaskan detail dari peragaan busana ini. Hanya saja, para desainer yang dekat dengan Ramli telah menyatakan kesediaannya untuk bergabung. “Kalau perlu kita ajak desainer muda juga untuk mengeksplor bordir Ramli. Agar ilmunya tidak berhenti sampai di sini,” kata Itang lagi. 

Itang memang merupakan salah satu dari sekian desainer yang dekat dengan Ramli. Itang mengaku, Ghea dan dirinya termasuk yang paling sering diajak mengikuti show Ramli di mancanegara. Setiap kali menggelar show bersama ke mancanegara, Ramli selalu menjadi desainer pertama yang menerima pesanan busana.

“Dan ordernya pun tak putus-putus. Saya heran, sampai saya tanya rahasianya. Waktu itu jawabanya: coba pakai bahan dan material Indonesia. Ia menyarankan untuk menonjolkan Indonesianya,” lanjut Itang.

Ghea pun memiliki kenangan tersendiri mengenai perancang yang tumbuh besar di Tarempa, Kabupaten Kepulauan Anambas (Natuna) itu. Ia mengaku tak akan pernah lupa kenangan saat pergelaran busana ke Timur Tengah pada tahun 1986. Kebersamaan di negeri orang membuat mereka menjadi sangat dekat, seperti bersama keluarga sendiri.

Baik Itang maupun Ghea mengenang Ramli sebagai orang yang giat mengajak desainer lain untuk memamerkan karya ke mancanegara. “Dia selalu mengajak desainer lain saat show, kami juga diberikan spot yang bagus untuk pameran,” sambung Ghea.

Ramli juga sosok yang selalu berbesar hati. “Karya Ramli banyak ditiru tapi dia tetap berbesar hati. Sebab bagi Ramli hidupnya tercurah untuk kemajuan fashion Indonesia pada umumnya," kenang perancang Chossy Latu, yang telah mengenal Ramli sejak duduk di sekolah dasar.

Ramli selalu ingin dunia mode Indonesia semakin maju dan dikenal di mana-mana.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com