Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/03/2013, 16:31 WIB

KOMPAS.com - Hati sapi punya tekstur yang berbeda dengan daging sapi biasa. Daging sapi cenderung kerasa setelah direbus. Aromanya juga berbeda dan agak amis. Karena itu pengolahan daging sapi harus khusus dan berbeda.

Hati sapi bisa langsung ditumis bersama bumbu, tetapi hati sapi yang mentah relatif lebih sulit dipotong secara rapi, dan dagingnya tidak ajek ketika diiris. Begitu pun ketika diaduk, agak menempel di wajan. Karena itu beberapa resep masakan menyarankan agar hati direbus dulu, setidaknya setengah matang. Beberapa lagi menyarankan agar disangrai dahulu.

Sebetulnya perebusan dan penyangraian selain mempermudah pemotongan dan pengadukan juga untuk mengurangi bau amisnya. Karena ketika direbus atau disangrai, kita bisa menambahkan jahe atau salam.

Bumbu
Orang Indonesia punya banyak masakan yang dibuat dari hati sapi. Masakan western atau masakan Asia lain tak banyak atau malah tak ada yang menggunakan hati sapi. Dalam kuliner western, hati biasanya hanya dijadikan pate.

Karena itu kita mengolahnya dalam bumbu tradisional seperti sambal goreng, rendang, dendeng balado, atau masak kecap. Dalam olahan yang sederhana, bisa dibuat saus tiram hanya dengan bumbu bawang putih dan jahe.

Untuk bahan lainnya, hati sapi paling enak dikombinasikan dengan kentang, sayuran keras seperti buncis, kacang merah, atau kerecek.

Yang harus diperhatikan:
* Jangan merebus hati sapi terlalu lama agar tidak semakin keras.
* Jangan memotong dalam potongan yang terlalu tebal agar proses pematangan dan peresapan tidak butuh banyak waktu.

(Saji Sedap)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com