Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/04/2013, 22:47 WIB

KOMPAS.com - Anda sudah lama mengincar pria ganteng ini, dan ia tampak cukup merespons Anda. Tapi kadang-kadang sulit mengetahui secara pasti apa yang dirasakan atau diinginkan pria incaran Anda tersebut. Sebagai perempuan, Anda mungkin hanya bisa menunggu kepastian mengenai hubungan Anda datang dari sang pria.

Ketimbang lama menunggu, mungkinkah jika Anda mengungkapkan perasaan terlebih dahulu?

Kieky Cahya, seorang penyiar radio di Jakarta, mengatakan bahwa perempuan boleh saja mengungkapkan perasaan cinta terlebih dahulu pada pria. Tetapi, ia sendiri lebih memilih untuk tetap memberikan kesempatan pada pria untuk melakukan hal tersebut.

"Karena urusan tembak-menembak itu tugasnya cowok, biarkan saja mereka yang bergerak dan (kita harus) kasih kesempatan," papar wanita yang pernah menjadi finalis Puteri Indonesia untuk pemilihan daerah Jawa Tengah ini.

Baginya, pantang untuk menyatakan cinta terlebih dahulu pada si pria. Jika sang pria tidak juga menampakkan tanda-tanda untuk menyatakan perasaan, Kieky memilih untuk mencari pria lain. Atau, ia akan sengaja memanas-manasi pria tersebut dengan mengencani pria lain.

Lain halnya dengan Aprilia Dwi Sari, pekerja di bidang advertising. Menurutnya, tidak menjadi masalah bila perempuan "nembak" pria duluan. "Sekarang sudah bukan hal yang tabu lagi apabila perempuan 'nembak' duluan. Tapi sebelum 'nembak', kita harus memastikan kalau hubungan kita dengan si pria memang benar-benar spesial," katanya.

Ia sendiri mengaku pernah melakukannya, dan hubungannya dengan pria tersebut berlangsung hingga sekarang.

Psikolog Fredrick Dermawan Purba berpendapat, pada dasarnya pria sudah dirancang sebagai pihak yang harus melakukan inisiatif untuk menyatakan perasaan. Caranya bisa dari yang halus sampai yang tak terasa oleh si perempuan.

Sebaliknya, perempuan dikondisikan oleh masyarakat untuk bersikap lebih pasif dibandingkan pria dalam suatu relasi percintaan. Namun, harapan masyarakat akan sikap pasif ini bisa menjadi konflik bagi perempuan yang tentunya juga manusia biasa yang punya perasaan.

"Jika terlalu pasif, dia (perempuan) tidak akan di-noticed oleh pria pujaan hatinya. Tapi jika terlalu agresif, pria akan merasa tidak nyaman dan malah lari menjauh," jelasnya kepada Kompas Female, dalam pesannya melalui instant messenger.

Ia menambahkan, secara tradisi perempuan memang tidak diperkenankan untuk mengambil inisiatif dalam menyatakan perasaannya. Tetapi jika pada akhirnya Anda ingin nembak duluan, Fredrick menyarankan untuk tidak terlalu vulgar, karena hal itu akan membuat lelaki malah menjauh.

"Kunci menaklukkan lelaki adalah melalui harga dirinya sebagai pria. Kalau Anda bisa membuatnya merasa mampu menolong atau berada di posisi yang lebih tinggi (lebih tahu, lebih ahli, menolong), maka perempuan akan mendapatkan perhatiannya, dan membuat si pria tergerak untuk menyatakan perasaan lebih dulu," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com