Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis Fobia Ini yang Paling Banyak Dialami

Kompas.com, 11 Juni 2013, 15:07 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis

KOMPAS.com — Rasa takut memang dapat menghindarkan Anda dari ancaman bahaya. Namun, takut yang berlebihan dan tak masuk akal pun dapat menyiksa diri.

Beberapa di antara Anda pasti ada yang mengalami ketakutan yang berlebihan yang disebut dengan fobia. Istilah fobia dapat diartikan sebagai ketakutan yang tak masuk akal dan bersifat intens. Fobia akan menyerang ketika penderitanya menghadapi situasi, aktivitas, dan obyek tertentu. Biasanya penderita fobia tahu bahwa ketakutannya itu irasional.

Namun, penderita tidak dapat mencegah ketakutan itu datang. Ketakutan ini tidak jarang membuat orang di sekitarnya ikut heboh. Lebih dari 19 juta warga Amerika Serikat memiliki fobia.

Ratusan fobia berhasil diidentifikasi. Namun, para ahli telah mengidentifikasi bahwa secara garis besar fobia dapat dibagi menjadi agoraphobia, social phobia, dan specific phobia.

1.    Agoraphobia
Agora adalah nama pasar dan tempat pertemuan pada zaman Yunani kuno. Seseorang dengan agoraphobia takut terperangkap dalam tempat umum atau lokasi seperti jembatan dan antrean bank. Ketakutan semakin nyata bila penderita tidak bisa keluar, diakibatkan kegelisahan yang terlalu tinggi. Agarophobia memengaruhi wanita dua kali lebih banyak dibanding pria. Apabila tidak dirawat, penderita sangat takut meninggalkan rumah. Dengan perawatan yang tepat, 9 dari 10 penderita dapat mengatasi ketakutannya.

2.    Social phobia
Yaitu ketakutan berada di lingkungan sosial. Seseorang dengan social phobia tidak sekadar pemalu. Penderita merasa sangat gelisah, takut, dan khawatir tentang bagaimana penampilannya di lingkungan sosial. Jika tidak ditangani dengan tepat, pasien dengan social phobia akan menghindari kontak sosial. Akibatnya, penderita tidak memiliki hubungan yang baik dan profesional dengan lingkungannya.

3.    Specific phobia
Yaitu ketakutan saat menghadapi situasi dan obyek khusus. Berikut adalah berbagai bentuk specific phobia:

    a.    Claustrophobia
    
Yaitu ketakutan berada di tempat tertutup. Penderita claustrophobia tidak terbiasa naik lift atau melewati terowongan tanpa kegelisahan ekstrem. Ketakutan ini mendorong penderita mencari tindak penyelamatan, semisal duduk di dekat pintu keluar atau membuka jendela.   Tindakan ini membuat situasi lebih mudah ditoleransi bagi penderita, meski tidak menghilangkan rasa takut tersebut.

    b.    Zoophobia
    
Adalah ketakutan terhadap hewan, termasuk di dalamnya ketakutan pada bangsa laba-laba (arachnophobia), ular (ophidiophobia), burung (ornithophobia), dan lebah (apiphobia). Ketakutan ini biasanya hilang seiring bertambahnya usia, tetapi ada sebagian yang menetap.

    c.    Brontophobia
Berasal dari bahasa Yunani bronte yang berarti petir. Walaupun diketahui bahwa petir tidak menyakiti, penderita brontophobia memilih menunggu petir menghilang. Biasanya penderita akan berjongkok di samping tempat tidur atau kloset. Ketakutan ini mirip dengan astraphobia, yaitu ketakutan baik pada petir maupun kilat. Jenis fobia ini dapat dialami oleh manusia dan hewan.

    d.    Acrophobia
Adalah ketakutan pada ketinggian dan termanifestasi dalam beberapa hal. Ketakutan ini sangat membahayakan bila si penderita takut turun setelah mengetahui dirinya di ketinggian. Saking takutnya, kadang penderita tidak bisa bergerak sedikit pun.

    e.    Aerophobia
Yaitu ketakutan terbang. Ketakutan ini timbul setelah penderita melihat atau terlibat dalam kejadian yang tidak menyenangkan dalam pesawat. Tontonan televisi bisa menjadi stimulan aerophobia. Penderita harus menjalani hipnoterapi untuk mengatasi ketakutan ini.

    f.    Fobia darah, suntik, dan luka
Ketakutan pada darah disebut hemophobia, sedangkan pada suntik disebut trypanophobia. Ketakutan ini biasanya menyebabkan penderitanya pingsan bila menghadapi darah, suntik, atau luka berat.

    g.    Takut pada hal berbau mistik
Ada beberapa kondisi yang masuk dalam kondisi ini, antara lain ketakutan pada angka 13 (triskaidekaphobia), hantu (phasmophobia), dan kelelawar (chiroptophobia).

    h.    Emetophobia
Adalah ketakutan pada muntah. Ketakutan biasa dialami ketika penderita melihat temannya muntah. Kegelisahan bertambah ketika penderita memikirkan tempat seperti rumah sakit, di mana muntah sangat umum. Penderita harus menjalani hipnoterapi untuk kesembuhannya.

    i.    Carcinophobia atau cancerophobia
Adalah ketakutan akan tumbuhnya kanker. Penderita cenderung berlebihan menanggapi ketidaknyamanan dalam tubuhnya. Pusing misalnya, diindikasikan tumbuhnya tumor dalam otak. Terapi kognitif diperlukan untuk membantu penderita mengembalikan kendali atas hidupnya.
    
    j.    Takut pada sesuatu yang baru
Penderita yang takut pada sesuatu yang baru disebut neophobia. Sedangkan ketakutan menjadi tua dan pada orang tua disebut geronthophobia. Ada juga ketakutan bila buang angin di area publik yang disebut phartophobia. Sedangkan orang yang takut ke dokter gigi disebut odontiatophobia.

    k.    Ketakutan pada alkohol
Tidak ada sebutan yang spesifik. Namun, pecandu alkohol 10 kali lebih mungkin menderita ketakutan ini. Para penderita ketakutan pada alkohol, dua kali lebih mungkin menderita kecanduan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau