Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Katakan Ini kepada Orangtua yang Memiliki Anak Berkebutuhan Khusus

Kompas.com - 18/03/2014, 14:42 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis


KOMPAS.com — Memiliki anak berkebutuhan khusus atau menyandang cacat tentu sebuah tantangan yang tidak mudah bagi orangtua. Selain harus memastikan anak-anak mereka mendapatkan terapi untuk mendukung tumbuh kembangnya, orangtua juga kerap harus menerima komentar atau pertanyaan tidak mengenakkan dari orang di sekitarnya.

Mungkin Anda tidak punya maksud untuk menyinggung perasaan orangtua dengan anak berkebutuhan khusus. Meski begitu, kita juga harus lebih berhati-hati memilih kata yang tepat karena mereka pada umumnya memang lebih sensitif.

Berikut adalah komentar atau ucapan yang sebaiknya tidak Anda katakan kepada orangtua dengan anak berkebutuhan khusus.

1. "Ia tampak normal" atau "Saya tidak tahu kalau ada masalah dengannya."

Kebanyakan orang menggunakan pernyataan tersebut dengan tujuan agar orangtua tahu bahwa anak mereka tampak baik-baik saja. Namun, kata "normal" atau "masalah" sendiri bisa berarti macam-macam.

Sebagai gantinya, Anda bisa mengatakan, "Wow, saya tidak menyadarinya, ia tampak hebat. Anda pasti bangga." Anda juga bisa menggunakan kalimat yang lebih sederhana, seperti, "Saya tak tahu ia punya kesulitan, ia tampak sehat."

2. "Ia tampak baik-baik saja" atau "Gangguannya tak terlihat"

Sebagai alternatif, Anda bisa mengatakan, "Sebagai orangtua kalian pasti sudah berusaha keras karena tumbuh kembangnya tak kalah."

3. "Apakah itu keturunan?"

Mungkin Anda mengatakan hal tersebut karena penasaran, tetapi perkataan tersebut bisa melukai hati orangtua. Setiap orangtua pasti tak ingin disinggung apakah gen yang ia turunkan menyebabkan buah hatinya menyandang cerebal palsy atau autisme. Perkataan tersebut juga seolah menyalahkan orangtua.

4. "Keponakan saya juga menderita autisme, jadi saya tahu bagaimana rasanya" atau "Tetangga saya juga autisme. Ia pintar Matematika, kalau anakmu apa bakatnya?"

Maksud pernyataan tersebut mungkin ingin berbagi pengalaman, tetapi setiap anak adalah unik sehingga Anda tak akan bisa memahami bagaimana rasanya memiliki anak berkebutuhan khusus.

5. "Kenapa masih menambah anak?"

Bukan hak kita untuk menghakimi keputusan orang lain. Mungkin kita penasaran, tapi tak perlu membuat komentar yang bersifat menghakimi. Sebagai alternatif perkataan tersebut, Anda bisa mengatakan, "Saya tak tahu Anda punya tiga anak, pasti sibuk sekali membagi waktu."

6. "Tuhan tak akan memberi cobaan melebihi kekuatan kita"

Perkataan ini juga bisa menyinggung hati orangtua. Bagaimana jika mereka merasa tidak kuat, bagaimana jika mereka perlu bantuan? Akan lebih sopan jika Anda langsung menawarkan bantuan. "Apakah kamu perlu bantuan? Silakan hubungi jika perlu." Anda juga bisa mengatakan, "Jumat, saya bebas. Bolehkah saya datang dan mengajak main si kecil?"

7. "Saya lihat di TV ada pengobatan alternatif untuk anak autisme, mengapa tak dicoba?"

Begitu menyadari anaknya berkebutuhan khusus, setiap orangtua pasti mengusahakan yang terbaik untuk tumbuh kembang mereka. Karena itu, jangan sembarangan memberi saran kepada mereka mengenai pengobatan. Anda bisa membantu jika mereka memang butuh informasi tertentu.

Orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus sama seperti orangtua pada umumnya. Terkadang mereka juga ingin pujian tentang hal-hal sederhana dari anak mereka, misalnya potongan rambut baru sehingga si kecil lebih ganteng, betapa imutnya si kecil memakai baju princess, atau indahnya suara si kecil, tanpa menyebut embel-embel kekurangannya sebagai anak berkebutuhan khusus.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com