Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/05/2015, 13:03 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

KOMPAS.com – Setiap pekerjaan memerlukan kreativitas. Gunanya bukan hanya untuk kemajuan perusahaan, tapi mengasah kemampuan diri.

Berpikir kreatif menjadikan seseorang dapat memecahkan masalah dengan lebih baik. Bahkan, pengerjaannya akan lebih efektif dan maksimal.

Menurut para ahli, seorang pekerja kreatif selalu melihat segala sesuatu dengan cara berbeda dan baru. Tetapi, menggapai ide-ide kreatif butuh upaya. Kreativitas tak datang begitu saja, melainkan harus melalui proses dan terus digali.

Seorang pakar kreativitas Internasional, Michael Michalko, mengatakan bahwa ada 12 rahasia berpikir kreatif. Dilansir dari Theunboundedspirit, setidaknya inilah lima hal penting itu: 

Terlahir Kreatif

Tidak "haram" Anda meyakini bahwa diri Anda memang orang kreatif. Michalko mengatakan bahwa tiap orang sudah terlahir kreatif dan berpikir spontan.

Kita adalah apa yang dipikirkan. Orang kreatif adalah orang yang berhasil meyakini dirinya kreatif, begitu juga sebaliknya. Perlu diingat, tak ada batasan usia untuk menjadi orang kreatif.

Berpikir Kreatif adalah Pekerjaan

Anda harus memiliki tekad untuk melibatkan diri pada setiap proses penciptaan ide-ide baru dan berbeda. Semua itu harus Anda asah, dan jangan pernah menyerah.

Shutterstock Anda harus memiliki tekad untuk melibatkan diri pada setiap proses penciptaan ide-ide baru dan berbeda.

Perlu diingat, Thomas Alva Edison menciptakan 3000 ide sistem penerangan berbeda sebelum ia evaluasi mana yang lebih praktis, efektif dan efisien. Begitu juga Mozart, yang memproduksi lebih dari 600 lembar musik termasuk 41 simfoni, opera-opera aneh selama proses kehidupan kreatifnya sebelum banyak orang memuji karyanya.

Anda Berani seperti mereka? Di zaman serba mapan saat ini, Anda dapat menampung ide yang tiba-tiba muncul hanya dalam satu genggaman. Melalui ponsel pintar, misalnya. Jangan lupa catat ide-ide yang bisa muncul di mana saja. Di rumah, dalam dan luar kantor, atau saat di transportasi publik sekalipun.

Mengasah Otak dan Belajar Berpikir yang Tak Biasa

Otak Anda begitu dinamis. Otak bukan sistem pada komputer. Untuk itu, asahlah hingga Anda menciptakan hal baru dan berbeda, yang tak biasa. Out of the box, kata orang! 

Hasil asah otak memungkinkan Einstein menciptakan pemikiran-pemikirannya. Daya imajinasi yang dibiarkan tinggi membuatnya menciptakan skenario dalam otak untuk menciptakan ide-ide revolusioner mengenai ruang dan waktu.

Zaman sekarang, Anda mungkin tak perlu bersusah payah memikirkan teori seperti itu. Yang dibutuhkan hanya kepekaan. Pikirkan ide untuk hal-hal terdekat dulu. Namun, jangan lupa mencatatnya!

Jangan Berhenti pada Ide Pertama

Sering kali ide pertama yang diciptakan menjadi batas untuk ide-ide selanjutnya. Untuk itu, tanamkan bahwa satu ide bagus belumlah cukup. Stimulasi otak untuk menciptakan ide-ide lainnya lalu realisasi.

Genius is 1 percent inspiration and 99 percent perspiration”. Masih ingat dengan kalimat Einstein itu?

Inspirasi yang dibutuhkan hanya satu persen, lalu Anda harus menyiapkan 99 persen lainnya melalui tenaga dan keringat untuk meralisasikannya.

Sementara itu, dari ide yang diciptakan, Edison berhasil merealisasikan melalui penemuan fonograf, lampu pijar, kinetoskop, alat voting elektronik, mesin pemisah biji besi dan banyak lagi. 

Rupanya, saat itu ia memperhatikan kebutuhan masyarakat dan lingkungan. Itulah yang dibutuhkan saat ini, yaitu perhatikan apa yang terjadi di sekitar Anda.

Bagi Anda, tak ada salahnya mencari tahu informasi terbaru mengenai apa yang sedang berkembang lalu diskusikan dengan teman. Selanjutnya, kaitkan dengan pekerjaan, karena hal itu dapat membuat Anda lebih kreatif dalam bekerja.

Untuk tips penggunaan ponsel pintar, maksimalkan fiturnya. Samsung Galaxy Note Edge, misalnya. Ponsel ini memiliki fitur Smart Select sebagai pencari informasi yang memudahkan pengguna untuk berbagi info dengan cepat. Maksimalkan fitur lainnya agar lebih kreatif dan up to date.

Lihat Masalah dari Beragam Perspektif

Jangan langsung mempercayai perspektif pertama Anda saat memandang masalah. Perspektif pertama merupakan cerminan Anda biasa berpikir. Cobalah lihat dari sudut pandang berbeda.

Tuliskan masalah-masalah Anda. Jangan tulis dalam satu kalimat, ulangi ke dalam kalimat dan kata-kata yang berbeda. Kalau perlu, pakai cara lain, yaitu mencoba melihat dengan sudut pandang orang-orang yang ahli di bidangnya.

Shutterstock Melihat maslaah dari sudut pandang berbeda adalah salah satu kunci berpikir kreatif.

Lalu, gambar dan deskripsikan masalah yang dihadapi. Anda bisa menganalogikannya dengan obyek-obyek yang ditemui. Masalah kerusakan jendela misalnya, analogikan dengan masalah komunikasi yang terputus tanpa perantara.

Cara lainnya? Jangan ragu, tanyakan kepada orang terdekat sampai orang asing sekalipun. Jangan segan bertanya pada orang lebih tua atau muda. Saat Anda mengubah cara melihat masalah, maka masalah tersebut akan terlihat berbeda.

Nah, berani berpikir berbeda dan tak biasa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com